KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Wakil Wali Kota Tangerang H. Maryono Hasan menegaskan bahwa perubahan anggaran daerah tidak semata soal teknis keuangan, melainkan harus menjadi instrumen untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan saat membuka kegiatan Verifikasi Perubahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2025 yang berlangsung di Atria Hotel Gading Serpong, Jumat (18/7/2025).
“Anggaran bukan sekadar angka. Di balik setiap rupiah, ada harapan warga yang menunggu perubahan. Perubahan RKA harus menyentuh kebutuhan riil, bukan sekadar formalitas administratif,” kata Maryono.
Ia menekankan bahwa penyusunan perubahan anggaran tahun berjalan harus mempertimbangkan sejumlah faktor, mulai dari evaluasi semester pertama, dinamika sosial-ekonomi, hingga kebijakan nasional dan alokasi dana transfer seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), serta insentif fiskal.
Menurut Maryono, sektor-sektor pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur tetap menjadi prioritas, disertai respons terhadap isu strategis seperti pengendalian inflasi, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan daya saing daerah.
“Jangan sampai anggaran hanya disusun di ruang rapat tanpa melihat kondisi di lapangan. Kita harus hadir dengan solusi, bukan hanya program,” ujarnya.
Ia juga mendorong seluruh perangkat daerah untuk mengevaluasi kegiatan yang minim dampak dan mengarahkan anggaran ke program-program prioritas yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Semua kebijakan harus berbasis data dan kondisi nyata. Dengarkan warga, lalu jawab dengan kebijakan yang tepat,” imbuhnya.
Maryono berharap perubahan APBD 2025 dapat menjadi refleksi atas capaian dan tantangan pembangunan, sekaligus momentum memperkuat efektivitas belanja dan kualitas pelayanan publik.
“Dengan sinergi seluruh pihak, kita bisa menghadirkan APBD yang tidak hanya rapi di atas kertas, tetapi benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat,” kata dia.(man/joe)
