Tidak Memiliki Izin, Liga Futsal LFO Dibubarkan Paksa Polisi

  • Whatsapp

TANGERANG, (vivabanten.com),- Liga Footsal Ononiha (LFO) yang diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) Damyati Kecamatan Tangerang Kota Tangerang dibubarkan paksa oleh kepolisian karena tidak memiliki izin keramaian dan terjadinya insiden pengeroyokan pemain, Minggu, (04/03/2018).

Bacaan Lainnya

Pembukaan LFO yang dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi IX Marinus Gea dan Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi keduanya dari Fraksi PDIP, Desta selaku Ketua Panitia berikut jajaran Kepanitiaan dan pengurus LFO.

Pembubaran Kompetisi LFO berawal dari terjadinya insiden pengeroyokan terhadap pemain dari Bintang Setia FC saat pertandingan berlangsung, pemain Bintang Setia FC melakukan teckeling merebut bola dari pemain Orahua FC yang mengakibatkan kontak body dan atas teckeling yang terjadi membuat penerimaan Gulo selaku Manager dari Orahua FC tersulut emosi lalu turun kelapangan hingga terjadinya pemukulan pada Team Bintang Setia.

Atas pemukulan yang dilakukan oleh Manager dari Orahua FC ternyata diikuti oleh pemain dan Suporter Orahua FC, sehingga Team dari Bintang Setia FC menjadi bulan-bulanan pengeroyokan.

Dikarenakan penerimaan Gulo selaku Manager Orahua FC yang juga sebagai Panitia Kompetisi LFO membuat keputusan bahwa insiden yang terjadi dikarenakan kesalahan dari pemain Bintang Setia dan harus didiskualifikasi.

Akibat dari keputusan Panitia tersebut, Nius Lase selaku Manager dari Bintang Setia merasa kecewa dan Feder Ndururu dari Bintang Setia FC merasa dirugikan langsung mengambil tindakan mengajak Team Bintang Setia untuk membuat Laporan Kepolisian.

Berkat hadirnya Team Bintang Setia di PolSek Benteng (PolSek Tangerang Kota) untuk membuat Laporan membuat Petugas yang sedang piket langsung cek lokasi karena belum adanya surat tembusan tentang Izin Keramaian.

Waka Polsek Benteng, Sarbini mengatakan, dari hasil penyelidikan di lokasi bahwa turnamen durasi tersebut tidak memiliki izin keramaian dan langsung dibubarkan petugas apalagi adanya pengeroyokan pemain apalagi dapat memicu perkelahian dan mengakibatkan korban.

“Benar bahwa kegiatan LFO tidak memiliki izin keramaian dan berharap agar tidak terulang lagi. Seharusnya dengan adanya kehadiran para anggota dewan ini, menjadi tertib administrasi tapi justru malah sebaliknya,” ujar Sarbini.

Menurut Sarbini, keberadaan Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi dan Anggota DPR RI Marinus Gea sudah selayaknya malu memberikan contoh dengan melangkahi Administratif yang seharusnya dijalani.

“Selagi belum mengurus izin keramaian, kami tidak akan membiarkan turnamen futsal ini berlangsung,” tukasnya.(indra/usdo/jojo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.