Hadapi Puncak Musim Hujan, Pemkot Tangerang Perkuat Mitigasi Banjir lewat Normalisasi Saluran Air

Hadapi Puncak Musim Hujan, Pemkot Tangerang Perkuat Mitigasi Banjir lewat Normalisasi Saluran Air

KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) terus memperkuat langkah mitigasi banjir menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2026. Normalisasi saluran air dan drainase dilakukan secara bertahap di sejumlah titik rawan genangan dan banjir, khususnya di kawasan permukiman padat dan jalur mobilitas utama.

Salah satu lokasi yang menjadi fokus penanganan adalah Saluran Sekunder Pondok Bahar di Pintu 3 Paninggilan Utara, Kecamatan Ciledug. Saluran ini memiliki peran penting dalam mengalirkan limpasan air hujan dari kawasan permukiman menuju saluran utama. Namun, kapasitasnya kerap menurun akibat sedimentasi, lumpur, serta tumpukan sampah.

Kepala DPUPR Kota Tangerang Taufik Syahzaeni mengatakan, normalisasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi hidrolis saluran agar mampu menampung debit air saat intensitas hujan meningkat.

“Pekerjaan difokuskan pada pengangkatan sedimentasi, lumpur lekat, dan material lain yang selama ini menghambat aliran. DPUPR mengerahkan armada alat berat untuk memastikan kapasitas saluran dapat kembali optimal,” ujar Taufik, Selasa (9/12/2025).

Selain pengerukan, DPUPR juga melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi dinding saluran dan struktur turap. Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi kerusakan yang dapat mengganggu stabilitas bangunan saluran dan aliran air.

“Normalisasi tidak hanya soal pengerukan, tetapi juga memastikan struktur saluran tetap aman dan berfungsi baik, terutama saat debit air meningkat,” tambahnya.

Upaya mitigasi tersebut menjadi bagian dari kesiapsiagaan Pemerintah Kota Tangerang dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi. Penanganan serupa juga dilakukan di wilayah Pasar Baru, Karawaci.

Melalui DPUPR, Pemkot Tangerang menormalisasi Saluran Pembuang Pasar Baru di Jalan Raya Moh. Toha. Saluran ini dinilai strategis karena berada di jalur penghubung Karawaci–Kotabumi, serta berdekatan dengan kawasan perdagangan dan industri yang memiliki aktivitas tinggi.

Sementar itu, Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan DPUPR Kota Tangerang Iwan Nursyamsu menjelaskan, normalisasi di kawasan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi genangan yang berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat dan kelancaran lalu lintas.

“Saluran pembuang ini cukup vital. Ketika terjadi penyumbatan, dampaknya tidak hanya ke lingkungan sekitar, tetapi juga ke akses mobilitas di Jalan Moh. Toha yang merupakan jalur utama,” kata Iwan, Jumat (12/12/2025).

Menurut Iwan, pekerjaan di Pasar Baru difokuskan pada pengangkatan sedimentasi dan material lain yang menghambat aliran air. Normalisasi ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari status siaga bencana hidrometeorologi yang berlaku di Kota Tangerang sejak Desember 2025 hingga Maret 2026.

“Kami melakukan pemantauan secara berkala agar pekerjaan berjalan sesuai target. Berdasarkan informasi BMKG, puncak musim hujan diperkirakan terjadi dalam waktu dekat, sehingga langkah antisipatif perlu terus diperkuat,” ujarnya.

Selain penanganan teknis di lapangan, DPUPR Kota Tangerang juga memperkuat koordinasi dengan perangkat kewilayahan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi menjaga kebersihan saluran air. Kesadaran warga dinilai menjadi faktor penting dalam menjaga efektivitas sistem drainase.

“Kami terus mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air. Infrastruktur pengendali banjir akan berfungsi optimal jika didukung oleh perilaku masyarakat yang peduli lingkungan,” kata Iwan.

Pemkot Tangerang berharap, normalisasi saluran air yang dilakukan secara berkelanjutan dapat menekan potensi genangan dan banjir di berbagai wilayah, sekaligus menciptakan lingkungan permukiman yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat selama musim hujan.(ADV)

Pos terkait