VIVABANTEN.COM, (TAB. TANGERANG) – Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya, salah satunya dengan memberikan pendampingan dan juga pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin (catin) melalui program Calon Pengantin Kondisi Sehat Prima (Catin Kasep).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan, dr. Sri Indriyani, mengatakan pendampingan tersebut bertujuan untuk membentuk kesiapan lahir dan batin bagi catin sebelum melaksanakan pernikahan.
“Dengan tahapan pendampingan ini, nantinya catin akan diperiksa kesehatannya dengan pengecekan fisik dan juga tes laboratorium dan memastikan apakah ada permasalahan pada gizi atau tidak. Kami juga akan memberikan penyuluhan mengenai pencegahan stunting serta hal-hal apa saja yang diperlukan bagi seorang catin untuk mempersiapkan dirinya dalam menjalani pernikahan dan kehamilan,” ujarnya dalam dalam Rapat Koordinasi Persiapan Kelas Catin Kasep di Aula Gedung ex-DPRD Tangerang, Kamis (14/04/2022).
Menurut dr. Indriyani, pendampingan tersebut dilakukan agar catin dapat melahirkan generasi bebas stunting dan juga sumber daya manusia yang berkualitas sehingga nantinya dapat menekan angka stunting, terutama di wilayah Kabupaten Tangerang.
Setelah mendapatkan pendampingan dari Dinkes, pada catin juga akan mendapatkan bimbingan persiapan mental untuk pernikahan dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Nantinya jika para catin telah menyelesaikan tahap pendampingan dan juga pemeriksaan, mereka akan mendapatkan sertifikat yang nantinya dapat digunakan sebagai salah satu persyaratan melanjutkan ke tahapan yang berikutnya,” tuturnya.
Diketahui pendampingan bagi catin akan difokuskan di 10 wilayah Puskesmas, 8 diantaranya yang terdapat desa lokus stunting yaitu Puskesmas Jambe, Cisoka, Rajeg, Kresek, Tegal Angus, Mauk, Sepatan, Kemiri dan 2 puskesmas di sekitar Ibukota Kabupaten Tangerang, Puskesmas Tigaraksa dan Cikupa.
Selanjutnya pendampingan berupa bimbingan pernikahan dan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin akan dikawal sepenuhnya oleh DPPKB Kab. Tangerang dengan pelaporan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dengan Elsimil.
Dalam kesempatan yang sama, Nurbaiti selaku perwakilan BKKBN Provinsi Banten mengatakan akan bersinergi dengan Pemkab Tangerang dalam menekan angka stunting.
“Kami juga membuat aplikasi yang bernama Elsimil atau aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil untuk mendata hasil pendampingan dan juga pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh catin,” katanya.
Ia menyebutkan pelaporan hasil pendataan tersebut nantinya akan dibantu oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa/Kelurahan yang terdiri dari Bidan, Kader KB dan Kader PKK.
Adapun saat ini prevelensi stunting di Kabupaten Tangerang yang bersumber dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yakni berada pada angka 23,3 persen dimana target nasional berada pada angka 14 persen pada tahun 2024.(man/joe)