Direktur Bappenas RI Puji Pembangunan Kawasan Kumuh di Ketapang

VIVABANTEN.COM, (KAB. TANGERANG) – Direktur Perumahan Pemukiman BAPPENAS, Tridewi Virgianty memuji keberhasilan pembangunan dan penanganan kawasan kumuh di Desa Ketapang Kecamatan Mauk, khususnya di kawasan Ketapang Aquaculture.

Demikian diungkapkan Drektur Bappenas, Tridewi Virgianty ketika melakukan kunjungan lapangan yang dilanjutkan dengan tebar benih ikan nila serta dialog dan diskusi publik tentang penanganan kawasan kumuh di Desa Ketapang Kecamatan Mauk, Kamis (31/03/2022).

Bacaan Lainnya

Direktur Perumahan Pemukiman BAPPENAS, Tridewi Virgianty mengungkapkan, program penataan Ketapang ini diapresiasi oleh menteri dan para pimpinan di jajaran kementerian.

Dia berharap program kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah yang berkelanjutan tersebut bisa direplikasi di daerah lain karena keberhasilannya dapat dilihat dan dirasakan dampaknya secara langsung.

“Alhamdulillah, saya berkesempatan bisa datang langsung ke Ketapang dan bisa melihat langsung keberhasilan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam penataan kawasan pesisirnya,” ungkap Tridewi.

Ia juga mengatakan bahwa keberhasilan program penataan dan penanganan di Ketapang merupakan hal yang ditunggu-tunggu karena di tempat-tempat lain banyak yang mengalami kegagalan tetapi di Kabupaten Tangerang, program yang berkelanjutan tersebut berhasil dan tampak nyata manfaatnya.

“Banyak daerah-daerah yang menata kawasan kumuh dan pesisir tetapi untuk pemukiman perumahannya lupa mereka pikirkan, akan tetapi di Kabupaten Tangerang ini semua terintegrasi, baik dari kawasan yang lingkungan rumahnya dan bahkan perekonomiannya pun dibangun oleh pemerintah daerah. Program ini patut kita apresiasi,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang menerima langsung kedatangan Direktur Bappenas RI mengatakan, program penataan dan penanganan kawasan pesisir merupakan kolaborasi dari berbagai pihak termasuk dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi. Pelaksanaannya juga secara kolaborasi pendanaannya, baik yang bersumber dari APBN, APBD dan provinsi bahkan dari CSR.

“Kawasan Ketapang ini dulunya adalah kawasan yang kumuh dan tidak terawat sehingga akhirnya Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Pemerintah Provinsi Banten dan juga dan juga Kementerian PUPR membuat Ketapang Aquaculture dan hasilnya bisa dilihat saat ini,” kata Zaki.

Zaki berharap, Ketapang Aquaculture tersebut bisa diterapkan dan direplikasi di daerah-daerah lain sesuai dengan keinginan dan harapan dari kementerian. Dan program tersebut juga akan dijadikan contoh untuk program penataan dan penanganan kawasan pesisir di daerah Kabupaten Tangerang yang lainnya.

“Ketapang Aquaculture ini pada bulan Agustus akhir atau awal September akan menjadi tujuan visitasi dari City Sanitation Summit (CSS) ke-20 yang kebetulan Kabupaten Tangerang menjadi tuan rumahnya. Dan setelah itu di bulan Oktober nya kita akan menjadi tuan rumah event internasional PEMSEA dengan mengundang 12 negara,” pungkasnya.(man/joe)

Pos terkait