MTs Negeri 3 Cirebon Berhasil Gondol Empat Juara Lomba PMR

CIREBON, (VIVABANTEN.COM) – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 3 Cirebon meraih empat juara dari empat kategori dalam perlombaan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam ajang Galaksi Red Cross Competition (Garetion) Se wilayah III Cirebon, Minggu (18/12/2022) lalu.

Ke empat juara yang yang berhasil digondol para siswa MTs Negeri 3 Cirebon yakni juara utama 1 tandu putri, juara utama 3 tandu campuran, juara harapan 1 pertolongan pertama dan juara kategori Best Leader First Aid.

Kegiatan tersebut digelar oleh jajaran SMKN1Kedawung Cirebon dan diikuti oleh 20 sekolah tingkat sekolah menengah pertama Se Wilayah III Cirebon.

Pelatih PMR MTs Negeri 3 Cirebon, Aziz kepada wartawan mengatakan, dirinya sangat bersyukur karena anggota PMR yang baru dilatihannya berhasil meraih empat juara dari empat kategori yang diikuti.

“Alhamdulillah setelah lama berpuasa juara dalam kegiatan ekstrakurikuler, kini PMR MTs Negeri 3 Cirebon bisa kembali meraih juara lagi,” ujar Aziz.

Menurut Azi dalam event lomba tersebut mereka diajarkan arti dari persahabatan, kerjasama tim, kebersamaan, juga kemandirian.

“Kami sangat bersyukur bisa membawa banyak piala untuk dipersembahkan pada sekolah, sekaligus menjadi kebanggaan tersendiri bagi siswa dan juga orang tua siswa,” ucapnya.

Aziz berharap keberhasilan dalam meraih beberapa kemenangan dalam event ekstrakurikuler ini di dapat m motivasi bagi seluruh siswa-siswi MTs Negeri 3 Cirebon untuk kedepannya.

“Alhamdulillah terima kasih kepada seluruh siswa-siswi khusunya anggota PMR yang sudah berjuang selama 21 hari latihan dengan penuh semangat dan percaya diri, walaupun hujan dan panas mereka lalui sehingga mendapatkan prestasi yang membanggakan,” tuturnya.

Namun raihan prestasi gemilang yang didapat oleh para anggota PMR MTs Negeri 3 Cirebon ini sambung Aziz, kurang mendapat dukungan dari pihak sekolah, karena masih minimnya sarana dan prasarana untuk penunjang kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Seharusnya tutur Azuz, perlengkapan ekstrakurikuler menjadi tanggung jawab sekolah, bukan dibebankan pada siswa, apalagi siswa sampai mengeluarkan dana pribadi mereka.

“Kami sangat menyayangkan. kegiatan ekstrakurikuler yang seharusnya sudah diamanatkan pemerintah melalui Permendikbud No. 62 Tahun 2014, dimana pendanaan ekstrakurikuler menjadi pihak sekolah belom direpon secara maksimal,” katanya.

Aziz juga berharap, sekolah dapat memperbaiki hal tersebut demi peningkatan semangat siswa dalam hausnya akan prestasi dan outputnya adalah harumnya nama sekolah,” imbuhnya.(muh/joe)

Pos terkait