Pemkot Tangerang Genjot Sanitasi dan Bedah Rumah

Pemkot Tangerang Genjot Sanitasi dan Bedah Rumah

KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Pemerintah Kota Tangerang terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya warga berpenghasilan rendah, melalui dua program prioritas: penyediaan akses sanitasi layak dan bedah rumah tidak layak huni (RTLH).

Sejak 2015, Pemkot Tangerang telah membangun sebanyak 6.308 unit jamban sehat di berbagai wilayah yang sebelumnya minim akses sanitasi. Pada tahun 2025, pembangunan dilanjutkan dengan target tambahan sebanyak 176 unit jamban, sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada poin ke-6: akses air bersih dan sanitasi untuk semua.

Bacaan Lainnya

“Sanitasi layak merupakan hak dasar warga. Melalui program ini, kami tidak hanya membangun fasilitas, tetapi juga mendorong perubahan perilaku hidup bersih di masyarakat,” ujar Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tangerang, Decky Priambodo, Senin (7/7/2025).

Selain menyasar keluarga berpenghasilan rendah, program ini turut melibatkan kader posyandu, penyuluh lingkungan, dan tokoh masyarakat untuk memperkuat edukasi pengelolaan limbah domestik. Seluruh unit jamban dibangun dengan sistem septik tank berstandar Kementerian Kesehatan agar limbah tidak mencemari air tanah.

Sementara itu, sejak 2014 hingga 2024, Pemkot Tangerang juga telah membedah 8.656 unit RTLH menjadi rumah layak huni. Program ini menyasar warga yang tinggal di kawasan padat dan berisiko tinggi secara sosial maupun lingkungan.

Pada 2025, pemerintah menargetkan 1.000 rumah dibedah, dengan 750 unit telah lolos verifikasi tahap pertama dan sisanya akan dikerjakan pada akhir tahun.

“Bedah rumah tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga menyangkut pemulihan harapan hidup dan peningkatan kesejahteraan warga,” kata Decky.

Setiap rumah yang dibedah mendapatkan perbaikan menyeluruh, mulai dari atap, lantai, dinding, sanitasi, hingga akses air bersih. Langkah ini juga ditujukan untuk menekan angka permukiman kumuh dan mendukung SDGs poin 11 tentang permukiman yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Sejumlah warga penerima manfaat mengaku merasakan langsung dampak dari program tersebut. Abdul Majid Masud, warga Kelurahan Parung Serab, Ciledug, menyebut rumahnya kini lebih nyaman dan aman setelah direnovasi. Hal serupa juga disampaikan Ikbal Habibi, warga Jatiuwung, yang bersyukur rumahnya segera diperbaiki setelah lama mengalami kebocoran dan kerusakan.

Dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor dan semangat gotong royong, Pemerintah Kota Tangerang berharap program ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan layak huni bagi seluruh warganya.(man/joe)

Pos terkait