Uji Emisi Kota Tangerang Dilirik Jadi Program Nasional

Uji Emisi Kota Tangerang Dilirik Jadi Program Nasional

KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Komitmen Pemerintah Kota Tangerang dalam mengendalikan polusi udara mendapat sorotan nasional. Program uji emisi kendaraan bermotor yang menyasar 2.000 unit per tahun dinilai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Hanif Faisol Nurofiq, sebagai langkah konkret yang layak diadopsi secara nasional.

Hal itu disampaikan Menteri Hanif saat melakukan kunjungan kerja ke kawasan industri Gajah Tunggal, Jatake, Senin (4/8/2025). Ia mengapresiasi langkah Pemkot Tangerang dalam menurunkan emisi dan menciptakan udara bersih di kawasan perkotaan.

Bacaan Lainnya

“Emisi kendaraan adalah kontributor utama polusi udara. Apa yang dilakukan Kota Tangerang adalah contoh nyata dan patut ditiru,” kata Menteri Hanif.

Di bawah kepemimpinan Wali Kota H. Sachrudin, program uji emisi bukan sekadar kampanye, tapi dijalankan secara sistematis. Selain uji emisi, Pemkot juga membentuk Satgas Langit Biru, membina lebih dari 500 Sekolah Adiwiyata dan 509 Kampung Iklim, hingga menerbitkan edaran larangan pembakaran sampah terbuka.

“Kami ingin menghadirkan langit biru yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujar Sachrudin.

Tak hanya itu, Pemkot juga memasang tiga alat pemantau kualitas udara (AQMS) yang terhubung ke sistem ISPU Net milik KLHK, serta melakukan pengawasan ketat terhadap industri berbahan bakar fosil.

Menteri Hanif juga meminta pengelola kawasan industri untuk turut bertanggung jawab terhadap isu lingkungan. Ia menekankan pentingnya penggunaan Sistem Pemantauan Air Limbah Otomatis (SPARING) yang terintegrasi dengan SIMPEL, membangun Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA), serta mempublikasikan data lingkungan secara transparan.

“Pembangunan dan perlindungan lingkungan harus berjalan beriringan,” tegas Hanif.

Selain meninjau program emisi, Menteri Hanif juga mengunjungi dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Yayasan Nurul Kuncung Keroncong, serta melihat langsung pelayanan MBG di SMPN 8 Kota Tangerang. Ia mengapresiasi pengelolaan limbah dan sistem pemilahannya yang rapi dan ramah lingkungan.

“Kota ini membuktikan bahwa antara gizi dan kelestarian lingkungan bisa berjalan beriringan. Ini adalah contoh pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan sejumlah program inovatif, Menteri Hanif menilai Kota Tangerang telah menunjukkan bahwa pemerintah daerah bisa menjadi pelopor perubahan. “Bukan sekadar pelaksana kebijakan pusat, tapi inspirator bagi daerah lain untuk bergerak bersama hadapi tantangan lingkungan ke depan,” pungkasnya.(man/joe)

Pos terkait