TANGSEL (VivaBanten.com) – Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan dana stimulan kepada 280 keluarga yang memiliki anak terindikasi stunting. Bantuan tersebut diserahkan dalam rangkaian kegiatan Pemberian Bantuan Sembako dari Provinsi Banten serta Kunjungan Rumah Sasaran Program Orang Tua Asuh Atasi Stunting, yang berlangsung di Kecamatan Ciputat dan Aula Kelurahan Serua Indah, Selasa (25/11/2025).
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan, program ini merupakan bagian dari percepatan penurunan angka stunting di wilayah Tangsel. “Ini upaya percepatan Pemkot Tangsel dalam memulihkan atau mengurangi angka stunting. Program ini dilakukan bersama-sama, berkolaborasi dengan Baznas, dan sejalan dengan program pusat, yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting (Genting),” kata Pilar.
Dalam kegiatan tersebut, keluarga penerima memperoleh dana stimulan sekitar Rp400.000 ditambah paket sembako yang dihimpun bersama Baznas. Tahun ini, bantuan diberikan kepada 280 keluarga yang telah terdata, dan jumlah penerima akan diperluas pada periode berikutnya.
“Insya Allah ke depan kita akan terus meningkatkan jumlah penerima agar semakin banyak keluarga yang mendapatkan manfaat,” ujarnya.
Pilar menekankan bahwa penanganan stunting tidak bisa dibebankan kepada pemerintah daerah saja. Keterlibatan ketua RT/RW, kader posyandu, puskesmas, serta tokoh masyarakat dinilai penting untuk mengawal program hingga tepat sasaran.
“Harapannya, masyarakat Tangerang Selatan sehat, anak-anaknya cerdas dan kuat, serta angka stunting dapat terus menurun,” ujar Pilar.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tangsel, Cahyadi, menjelaskan bahwa penanganan stunting dilakukan secara terukur berbasis data kesehatan. Sepanjang 2025 terdapat sekitar 800 anak yang tercatat mengalami stunting, ditambah 67 kasus baru hingga pertengahan tahun.
“Secara keseluruhan kita belum bisa mengakses seluruh kebutuhan bantuannya. Namun skala prioritas sudah ditentukan oleh Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB,” kata Cahyadi. Ia meminta para penerima manfaat untuk menggunakan bantuan dengan optimal.
Cahyadi menambahkan, faktor penyebab stunting beragam, mulai dari gizi, pola asuh, sanitasi, hingga kondisi lingkungan. Karena itu, ia berharap bantuan yang diberikan dapat membantu keluarga menjaga kualitas pola makan dan pola asuh anak secara lebih baik.(ded/joe)
