KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Upaya pencegahan tawuran pelajar melalui pembinaan karakter mendapat dukungan serius dari legislatif. Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, Yeni Kusumaningrum, mengapresiasi deklarasi anti tawuran yang diikuti sekitar 1.000 pelajar dari jenjang SMP hingga SMK di Lapangan Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning, Jatiuwung, pada Senin (24/11/2025).
Dalam wawancara dengan wartawan, Senin (1/12/2025), Yeni menilai kegiatan tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat moral, karakter, dan identitas pelajar di tengah meningkatnya fenomena kekerasan remaja di berbagai daerah.
“Menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 melalui deklarasi pelajar anti tawuran dan pembinaan profil pelajar Pancasila tentunya menjadi salah satu upaya yang patut diapresiasi. Pemuda dan pelajar adalah generasi penerus bangsa yang akan menerima estafet kepemimpinan di kemudian hari, oleh karenanya pendidikan karakter harus mendapat perhatian selain capaian akademik,” ujar Yeni, Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PKS.
Yeni menekankan pentingnya keselarasan antara EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient), dan IQ (Intellectual Quotient) melalui pembinaan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk keluarga.
“Dengan membangun ketahanan keluarga yang tangguh akan menghasilkan SDM yang berkualitas dan produktif, sehingga visi Indonesia Emas tahun 2045 dapat terwujud,” ujarnya.
Yeni juga menyoroti peran keluarga dalam mencegah keterlibatan pelajar dalam tawuran. Menurutnya, banyak kasus terjadi karena lemahnya pengawasan interaksi sosial anak.
“Seringkali di rumah anak-anak terlihat baik, tetapi ternyata memiliki circle pertemanan yang tidak sehat. Umumnya bermula di media sosial dan berkembang menjadi perjanjian tawuran. Karena itu ketahanan keluarga adalah fondasi utama pencegahan,” tambahnya.
Selain itu, Yeni menegaskan bahwa DPRD akan mendorong penyediaan lebih banyak ruang kreatif yang dapat mengalihkan energi pelajar menuju aktivitas produktif.
“Program seperti ini harus berkelanjutan. Kami siap mendukung melalui kebijakan dan penguatan anggaran agar pelajar memiliki wadah untuk berkarya di bidang seni, olahraga, teknologi, maupun ekonomi kreatif,” ujarnya.
Sebelumnya, deklarasi anti tawuran tersebut dibuka oleh Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, yang menegaskan bahwa keberanian pelajar tidak diukur dari kemampuan bertarung.
“Kehebatan pelajar bukan diukur dari keberanian berkonflik, tetapi dari prestasi dan manfaat yang diberikan bagi lingkungan, bangsa, dan masa depan,” kata Sachrudin.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono, menjelaskan bahwa kegiatan selama dua hari tersebut merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, yang menempatkan pembentukan karakter dan kesadaran hukum sebagai prioritas.
Materi selama kegiatan mencakup kedisiplinan, wawasan kebangsaan, anti kekerasan dan perundungan (Polres Metro Tangerang Kota), bahaya narkoba (BNN), serta edukasi hukum oleh kejaksaan. Selain itu, pelajar menerima materi kebangsaan dari Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang dan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.
Kegiatan ditutup dengan penyematan ban lengan simbolis dan penyampaian materi Generasi Muda Harapan Bangsa Berkarakter oleh Arief R. Wismansyah, Wali Kota Tangerang periode 2013–2023, yang menekankan karakter sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.(man/joe)
