KOTA TANGERANG, (VivaBanten.com) – Meski zaman terus berubah, Pasar Induk Tanah Tinggi di Kota Tangerang tetap mempertahankan eksistensinya sebagai pusat perdagangan komoditas utama di Jabodetabek dan Banten.
Sejak berdiri pada tahun 2000, pasar ini menjadi sentra pasokan buah, sayur, dan sembako. Setiap hari, tercatat sekitar 3.000 ton komoditas berpindah tangan di pasar ini, melibatkan sekitar 700 kendaraan truk dan 10.000 pengunjung.
Direktur Operasional Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas), Agus Hendrawan, mengatakan, Pasar Induk Tanah Tinggi dikenal sebagai pasar tradisional percontohan nasional dengan sistem pengelolaan yang profesional.
“Kami menyediakan berbagai komoditas unggulan dari berbagai daerah, mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, hingga Sumatera, yang kemudian didistribusikan ke Jabodetabek dan sekitarnya,” ujar Agus, Jumat (25/4/2025).
Selain menjadi pusat distribusi, pasar ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 300 ribu keluarga.
Agus menjelaskan, Pasar Induk Tanah Tinggi kerap menjadi lokasi studi banding berbagai lembaga seperti Bappenas dan Kementerian Perdagangan berkat pengelolaan keamanan, kebersihan, dan kualitas barang yang terjaga.
“Kami memastikan kenyamanan berbelanja, menjaga standar keamanan, dan mempertahankan ketersediaan komoditas. Ini yang membuat pasar ini tetap menjadi rujukan utama,” tambahnya.
Tak hanya itu, Pasar Induk Tanah Tinggi juga beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui digitalisasi. Salah satunya lewat aplikasi Asparindo Grosir, yang memfasilitasi transaksi grosir daring antara pedagang dan pembeli eceran.(man/joe)
