KOTA TANGERANG (VIVABANTEN.COM) – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali menggelar gelaran Festival Mookervart ke-3 yang dilaksanakan di kawasan Hutan Kota pada 30-31 Mei 2024.
Festival Mookervart ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Tangerang, Dr. Nurdin. Festival ini diadakan untuk merayakan kekayaan budaya dan sejarah Kota Tangerang serta mempromosikan pariwisata lokal. Festival ini juga untuk mengangkat keberadaan Kali Mookervaart sebagai saluran air bersejarah yang menghubungkan Kali Angke dan Sungai Cisadane.
Pj Walikota Dr. Nurdin mengatakan, dirinya merasa bangga atas pelaksanaan Festival Mookervart yang diharapkan dapat menjadi ajang tahunan dan mampu menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota.
“Festival Mookervart ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga bentuk nyata dari upaya kita bersama untuk melestarikan budaya dan sejarah kota ini. Semoga acara ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata di Kota Tangerang,” ujar Dr. Nurdin kepada wartawan, Kamis (30/05/2024)..
Menurut Nurdin ajang tahunan ini dalam rangka menyusuri kembali jejak perjalanan panjang Kota Tangerang.
“Ini napak tilas, sekitar 500 tahun yang lalu kali Mookervart ini menjadi jalur transportasi massal bagi Warga Kota Tangerang yang ingin pergi ke wilayah Batavia pada saat itu,” ungkap Dr. Nurdin.
Dr. Nurdin menambahkan, dalam festival ini juga menghadirkan beragam bentuk budaya dan kesenian khas yang ada di Kota Tangerang.
“Kegiatan ini sekaligus memperlihatkan kepada generasi muda betapa beragam dan banyaknya sejarah di Kota Tangerang,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Rizal Ridolloh mengungkapkan, Festival Mookevaart tahun ini merupakan kali ketiga digelar dengan rangkaian yang berbeda-beda. Kali ini, selain melibatkan banyak budayawan, juga dimeriahkan dengan ragam penampilan kekayaan kebudayaan yang dimiliki Kota Tangerang.
“Festival ini dibuka dengan penampilan Tari Saman, Palang Pintu hingga Silat Be’si Tangerang. Tak sampai disitu, di area Festival Mookevart juga hadir sejumlah stand yang menyajikan ragam karya pelajar Kota Tangerang hingga karya seni masyarakat Kota Tangerang,” kata Rizal Ridolloh.
Rizal menuturkan, di hari pertama berlangsung dialog sejarah dan kebudayaan terkait Kali Mookervart. Meghadirkan Mushab Abdu As Syahid, Balai Pelestarian Kebudayaan VIII dan Oey Tjin Eng.
“Sedangkan kemeriahan kebudayaan lainnya, di hari pertama juga berlangsung penampilan tehyan, karinding, wayang golek hingga debus,” ucap Rizal.
“Festival Mookervaart 2024 masih akan berlangsung hingga Jumat (31/5) besok, dengan sederet aksi dan penampilan yang tak kalah menarik seperti hari pertama,” imbuhnya.
Rizal berharap, melalui Festival Mookervaart ini bisa merawat ingatan relasi saluran air dengan sejarah Kota Tangerang itu sendiri. Festival Mookervaart juga dinilai sebagai momentum untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat sekitar terhadap kelestarian Sungai Mookervart.
“Tak terkecuali, sebagai momentum untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat sekitar terhadap kelestarian Kali Mookervaart,” ujar Rizal.
Rizal menambahkan, Festival Mookervart digelar dalam rangka mengangkat dan melestarikan sejarah dan kebudayaan yang ada di Kota Tangerang. Tak hanya itu, sambung Rizal, Festival Mookervart ini melibatkan elemen masyarakat, seperti pegiat kesenian, kebudayaan, pelajar, dan masyarakat multietnis.
“Festival Mookervart diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan pariwisata di Kota Tangerang. Selain menjadi ruang hiburan, festival ini juga menjadi wadah pendidikan budaya antar generasi,” pungkasnya.(ADV)