KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Anggota Komisi I DPRD Kota Tangerang, Tasril Jamal, melontarkan kritik keras terhadap penanganan banjir yang dinilai tak kunjung tuntas meski Kota Tangerang telah berganti wali kota hingga empat kali.
“Sudah empat periode berganti wali kota, tapi persoalan banjir tak pernah selesai. Hujan sebentar saja, genangan langsung meluas ke mana-mana,” ujar politikus PKB itu dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).
Menurut Tasril, banjir yang terus berulang bukan sekadar akibat cuaca ekstrem atau masalah teknis drainase, melainkan mencerminkan lemahnya kemauan politik dan buruknya perencanaan tata kota.
“Kalau pemerintah punya kemauan kuat dan konsep yang jelas, banjir bisa dikendalikan. PAD kita besar, jadi ini bukan soal anggaran, tapi soal niat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap pembangunan kawasan permukiman dan industri, yang menurutnya justru memperparah kemampuan tanah menyerap air. Tasril mendesak agar Pemerintah Kota Tangerang mengevaluasi menyeluruh sistem drainase, tata ruang wilayah, serta pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).
“Jangan hanya membangun taman dan tugu. Estetika penting, tapi lingkungan yang sehat jauh lebih mendesak,” sindirnya.
Lebih lanjut, Tasril meminta agar Pemkot tidak lagi berlindung di balik alasan klasik seperti ‘cuaca ekstrem’ atau ‘curah hujan tinggi’. Menurut dia, pola banjir di Kota Tangerang sudah bisa diprediksi, namun respons yang diberikan selalu reaktif dan tidak menyentuh akar persoalan.
“Warga sudah lelah dengan janji. Sekarang saatnya pembuktian bahwa Kota Tangerang bisa jadi tempat tinggal yang layak dan aman dari banjir,” tandasnya.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang sejak Minggu (6/7) sore mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Genangan air dilaporkan terjadi di kawasan permukiman dan jalan-jalan utama.
Pemkot Tangerang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait seperti Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta Dinas Lingkungan Hidup bergerak cepat melakukan penanganan.
Dinas PUPR telah mengoperasikan sekitar 300 unit pompa air di sejumlah titik genangan, sementara Dinas Kesehatan menyiagakan posko kesehatan di wilayah terdampak seperti Kelurahan Petir dan Kunciran Indah.(man/joe)