KOTA TANGERANG (VIVABANTEN.COM) – Tingginya angka kunjungan wisata berbasis taman kota di Kota Tangerang menuai respon positif dari doktor muda Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, Banten, Dr. Ail Muldi.
Bedasarkan data terakhir dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, jumlah kunjungan wisata ke taman tematik/kota dan objek wisata periode Januari – Juli 2023 mencapai 6.773.179 jiwa. Data ini jauh melonjak dari tahun-tahun sebelumnya.
Pria yang konsen pada studi ilmu komunikasi pembangunan itu pernah melaukan riset dan survey tentang harapan dan realitas kebermanfaatan taman di Kota Tangerang pada tahun 2017 lalu.
Ail Muldi mengatakan, melihat tingginya angka kunjungan masyarakat wisata ke taman-taman yang ada, ia mengapresiasi Pemerintah Kota Tangerang yang mampu menghadirkan pelayanan publik berbasis wisata taman kota kepada masyarakat.
“Wah tinggi sekali angkanya. Jangan-jangan taman yang ada itu bukan sekedar taman, tetapi berubah menjadi zona rekreasi baru,” ucapnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin, 4 September 2023.
Pria yang menyelesaikan program doktoralnya di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menilai, fungsi taman dan area terbuka fasilitas publik berubah menjadi media wisata.
Sejalan dengan banyaknya jumlah kunjungan wisata dan banyak digelar kegiatan oleh Pemerintah Kota Tangerang yang dapat mendorong tingkat kebahagiaan masyarakat Kota Tangerang.
“Bahagia itu tidak harus kaya dan miskin, bahagia itu dalam artian ada perasaan yang terbangun dan tercipta karena direduksi diberikan pelayanan nyaman dari wisata taman yang ada,” jelasnya.
Bahkan, menurut mantan Kaprodi Ilmu Komunikasi Unis Tangerang itu, ada korelasi yang cukup tinggi antara tingginya angka kunjungan wisata ke taman dan tingkat kebahagiaan masyarakat.
“Kalo masyarakat tidak suka dengan taman yang ada, tidak mungkin angka kunjungannya tinggi. Artinya, realita dan harapan masyarakat terhadap taman yang ada sesuai dengan tingginya angka kunjungan ke taman atau fasilitas publik yang ada dan masyarakat terpuaskan,” paparnya.
Dosen Ilmu Komunikasi Untirta Serang itu mendorong, agar kedepannya Pemerintah Kota Tangerang dapat menambah fasilitas publik seperti taman ada pada setiap kecamatan, bahkan meluas hingga ke tingkat kelurahan.
“Artinya keberadaan taman tematik atau fasilias publik ini sudah berubah menjadi destinasi baru tujuan wisata masyarakat. Hingga muncul fenomena baru bahwasanya, jika dulu nongkrong itu harus ke mall, sekarang masyarakat lebih memilih untuk ke taman kota atau fasilitas publik lainnya,” singkatnya.
Sementara Kepala Disbudpar Kota Tangerang, Rizal Ridolloh mencatat, jumlah pengunjung yang mendatangi taman tematik, sebagai objek wisata meningkat setiap harinya.
Dari 17 taman yang dikelola, taman tematik dan fasilitas publik yang paling tinggi kunjungannya ialah Taman Gajah Tunggal, Taman Potret, Ecopark, Hutan Kota, Stadion Benteng Reborn, Alun-alun Ahmad Yani dan Taman Elektrik.
Ia menambahkan, kunjungan setiap taman bisa mencapai 500 pengunjung. Tertinggi, ialah Taman Elektrik dan area Al Azhom yang bisa mencapai ribuan pengunjung pada libur akhir pekan.
“Tercatat peningkatan pengunjung ini mencapai 100 persen dimasing-masing taman. Yang biasaya hanya dibawah 100 pengunjung,” ungkap Rizal. (ADV)