Atasi Anak Stunting, Dinkes Kota Tangerang Launching Aksi Goceng

KOTA TANGERANG, (VIVABANTEN.COM) – Sebagai salah satu wujud kerjasama lintas sektoral dalam upaya menurunkan prevalensi stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan mencanangkan pos gizi sekaligus program Aksi Gotong Royong Cegah Stunting (Goceng) bertempat di Aula Kecamatan Cipondoh, Rabu, (14/06/2023).

Wali Kota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah, yang hadiri sekaligus membuka kegiatan yang turut dihadiri oleh para peserta pos gizi dan juga perwakilan ibu-ibu PKK Kecamatan Cipondoh tersebut, dalam arahannya menyampaikan, pentingnya pemenuhan gizi untuk anak sebagai salah satu langkah mewujudkan generasi masa depan bangsa.

Bacaan Lainnya

“Ini menjadi penting karena putra-putri yang ibu dan bapak asuh ini adalah generasi masa depan Kota Tangerang dan juga Indonesia dan calon pemimpin di masa depan. Pasti pada mau kan nanti anak-anaknya bisa jadi camat, jadi wali kota atau bahkan jadi presiden,”

“Cuma, untuk bisa mewujudkan para generasi ke depan yang kuat dan sehat, semua harus dimulai dari sejak baru lahir, kemudian balita, sekolah hingga nanti dewasa harus diperhatikan gizinya,” ujar Arief.

 

Untuk itu, lanjut Arief, guna mendukung terwujudnya upaya pemenuhan gizi serta pencegahan stunting, diperlukan kerja sama serta kolaborasi dari banyak pihak melalui Aksi Goceng.

“Anak ini kan merupakan titipan Tuhan, makanya kita harus menjalankan amanah tersebut dengan menjaga, merawat serta membesarkan nya dengan baik. Sayangnya memang masih ada saudara-saudara kita yang masih belum cukup untuk bisa memenuhi gizi putra-putrinya hingga mengalami stunting.”

“Makanya gotong royong ini sangat perlu kita canangkan agar bisa bersama-sama menangani dan menurunkan angka stunting ini. Ibu-ibu pkk, Puskesmas, para kader, kita semua yang hadir ini tolong dibantu agar hasilnya dapat lebih maksimal,” lanjut Arief.

Arief, menambahkan, meskipun penanganan stunting di Kota Tangerang telah menunjukan angka yang semakin baik dari 15,3 % di tahun 2021 menjadi 11,8 % pada 2022, namun tetap harus terus ditingkatkan sampai tidak ada lagi anak yang stunting di Kota Tangerang.

“Berbagai penanganan yang sudah dilakukan memang sudah baik, ada peningkatan sekian persen, tetapi tetap harus terus diperbaiki dan dievaluasi. Karena goals kita adalah tidak ada lagi anak stunting di kota Tangerang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Arief, berpesan kepada para ibu-ibu perwakilan PKK yang hadir agar mensosialisasikan tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi anak-anak Kota Tangerang.

“Saya titip kepada ibu-ibu PKK yang hadir ini tolong beritahu ibu-ibu yang lain agar bisa senantiasa memperhatikan kualitas gizi putra-putrinya, awasi juga pola makannya, diedukasi dan dikawal agar selalu makan-makanan yang bergizi,”

“Karena kita semua tentunya ingin Kota Tangerang sebagai kota yang sehat, maju, dan itu semua harus dimulai dari pemenuhan gizi untuk para calon generasi masa depan bangsa kita,” pungkas wali kota.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis bingkisan dan makanan bergizi dengan kandungan 350 kalori sebagai salah satu upaya pemenuhan gizi pada balita.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, mengungkapkan program pos gizi ini serentak dilakukan di seluruh puskesmas yang ada di Kota Tangerang. Namun pada peresmiannya dilakukan di Kecamatan Cipondoh.

“Pos gizi ini sudah berlangsung sejak akhir mei, dengan fokus mengatasi permasalahan berat badan pada bayi dan balita, serta memastikan gizi mereka terpenuhi,” ungkap dr. Dini.

Kegiatan pos gizi ini tentunya selain bersama puskesmas, juga melibatkan berbagai pihak lintas sektor mulai dari kecamatan, kelurahan, posyandu serta PKK tiap daerah.

Dini melanjutkan, pos gizi ini akan rutin di gelar. Dan kali ini akan berlangsung selama 14 hari kedepan. Dengan harapan dapat menekan angka stunting di Kota Tangerang.

“Pos gizi ini nantinya akan menimbang berat badan serta mengukur tinggi badan, serta sosialisasi terkait gizi dengan pemberian makanan bergizi bagi anak, pemeriksaan gigi pada anak,” ujarnya.

 

“harapannya para orang tua dan pengasuh bisa paham tentang bagaimana pola asuh tidak hanya hidup bersih dan sehat, tapi juga pemberian makanan yang baik bagi anak,” tutup dr. Dini.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Cipondoh, dr. Rizky Adiarti, mengaku telah siap menerjunkan timnya yakni dokter umum, ahli gizi, dokter gigi, serta perawat yang nantinya berkeliling ke setiap posyandu di 10 Kelurahan.

“Kami bersama Puskesmas Poris Plawad juga melaunching Aksi Goceng yakni Gotong Royong Cegah Stunting. Dimana juga akan ada pemberian bibit lele dan sayuran dari Kecamatan Cipondoh kepada KWT yang nantinya hasil dari penanaman tersebut akan diberikan kepada para balita yang terkena stunting,” ujar dr. Rizky.(ADV)

Pos terkait