JAKARTA (VivaBanten.com) – Dukung keberlanjutan, Semen Merah Putih terus berinovasi untuk mengurangi jejak karbon dalam operasionalnya. Salah satu langkah inovatifnya adalah melalui Beton Merah Putih, yang menjadi pionir di Indonesia dengan mengadopsi teknologi Carbon Injection dalam produksi beton ramah lingkungan.
Syarif Hidayat, Technical & RnD Beton Merah Putih, mengungkapkan bahwa teknologi ini merupakan terobosan di industri beton. Teknologi Carbon Injection bekerja dengan menyuntikkan CO₂ ke beton segar selama proses produksi. Gas tersebut kemudian diubah menjadi mineral kalsium karbonat (CaCO3) berukuran nano, yang tertanam secara permanen tanpa mengurangi kualitas dan kekuatan beton.
“Teknologi ini meningkatkan kekuatan beton sehingga memungkinkan pengurangan kandungan semen tanpa mengorbankan performa. Selain menurunkan emisi karbon, teknologi ini juga secara permanen mengunci karbon di dalam beton,” jelas Syarif.
Beton Merah Putih menjalin kemitraan strategis dengan CarbonCure™ Technology, perusahaan global yang mendukung pengurangan emisi karbon dalam industri semen dan beton. Akhmad Syamsuddin, Operasional Director Beton Merah Putih, menekankan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk menyediakan material konstruksi yang berkualitas dan ramah lingkungan.
“Kemitraan ini merupakan strategi jangka panjang untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Teknologi CarbonCure™ mulai digunakan sejak Februari 2024 di batching plant kami di Tegal Danas,” kata Akhmad.
Selama setahun terakhir, batching plant Tegal Danas telah memasok beton rendah karbon untuk proyek-proyek premium, termasuk proyek berkelanjutan dari PT Sinar Mitbana Mas. Pada awal 2025, dua batching plant baru di Cempaka Putih dan Cisauk juga telah mengadopsi teknologi ini.
“Harapan kami, semua batching plant Beton Merah Putih dapat menerapkan teknologi ini. Konstruksi berkelanjutan kini bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan bersama,” tambahnya.
Syarif menjelaskan bahwa penggunaan teknologi CarbonCure™ telah mengurangi rata-rata 12 kg emisi karbon per meter kubik beton yang diproduksi. Sebagai contoh, batching plant Tegal Danas, dengan total produksi 31.298 meter kubik beton, telah berhasil menurunkan emisi karbon hingga 240 ton CO₂, setara dengan karbon yang diserap oleh lebih dari 110 hektar hutan dalam setahun.
Beton Merah Putih berkomitmen untuk mentransformasi industri konstruksi menjadi lebih ramah lingkungan. Dengan inovasi teknologi ini, perusahaan berharap dapat menjadi pelopor dalam menyediakan material bangunan berkualitas tinggi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Melalui teknologi CarbonCure™, kami berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dengan produk-produk berkualitas tinggi yang ramah lingkungan,” tutup Akhmad.(rls/joe)