JAKARTA (VivaBanten.com) – Semen Merah Putih menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui inovasi produk dan teknologi ramah lingkungan. Dalam konferensi pers bertajuk “Accelerating Innovation For Sustainability: Advancing 2025 National Building and Infrastructure Construction Through Innovation” di Jakarta, perusahaan memaparkan fokus strategi untuk 2025, termasuk peningkatan penggunaan green cement atau semen Non-OPC yang ramah lingkungan.
Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kementerian PUPR, Ir. Kimron Manik, menekankan pentingnya pendekatan inovatif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
“Konstruksi berkelanjutan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mencakup tiga pilar utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, industri, akademisi, media, dan komunitas, sangat diperlukan,” ujar Kimron.
Surindro Kalbu Adi, Director of Commercial & Logistic Semen Merah Putih, menjelaskan bahwa inovasi seperti pengembangan teknologi rendah karbon dan penggunaan semen Non-OPC menjadi kunci pertumbuhan perusahaan.
“Meskipun pasar semen di 2024 kurang positif, Semen Merah Putih berhasil tumbuh 1,1%, salah satunya berkat inovasi semen hijau yang signifikan mendukung penjualan,” ungkapnya. Surindro menambahkan bahwa pengurangan kandungan klinker dalam produksi semen dapat menekan emisi CO₂, yang sesuai dengan tuntutan pasar global dan nasional.
Semen Merah Putih juga berpartisipasi dalam program pembangunan 3 juta rumah pemerintah dengan menawarkan solusi Fabricated Modular Concrete berbahan dasar semen hijau. Perusahaan menargetkan pertumbuhan tiga kali lebih tinggi dari proyeksi pasar pada 2025, didukung anggaran infrastruktur pemerintah yang masih besar serta peningkatan inovasi produk rendah karbon.
Oza Guswara, GM Sales & Marketing Semen Merah Putih, menegaskan bahwa inovasi menjadi inti strategi perusahaan dalam menghadapi kebutuhan konstruksi yang semakin kompleks.
“Produk unggulan kami, seperti FLEXIPLUS, hadir dengan performa optimal dan jejak karbon 20% lebih rendah dibandingkan semen biasa (OPC). Produk ini sudah digunakan secara luas dalam proyek-proyek nasional,” jelas Oza.
Lebih lanjut, Semen Merah Putih terus mengintegrasikan inovasi pada tiga aspek utama: produk, layanan, dan merek. Di sisi produk, perusahaan fokus pada pengembangan semen ramah lingkungan seperti Semen Hidraulis dan Semen Slag. Pada aspek layanan, perusahaan meningkatkan efisiensi logistik melalui pemanfaatan teknologi digital. Sementara itu, dari sisi merek, Semen Merah Putih memperkuat nilai tambah dengan program-program pengembangan komunitas.
Melalui sinergi inovasi di semua lini, Semen Merah Putih optimis mampu memberikan solusi konstruksi berkualitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan.(rls/joe)