Bunker Narkoba Diungkap Polisi, DPP Granat Minta Kampus Perketat Pengawasan

JAKARTA, (VIVABANTEN.COM) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) meminta para pengelola universitas di seluruh Indonesia, agar memperketat pengawasan terhadap semua civitas yang ada di lingkungan kampus dari peredaran narkotika.

Hal ini menyusul ditemukannya sebuah bunker Narkoba di dalam lingkungan kampus di daerah Makassar, Sulawesi Selatan oleh jajaran kepolisian Polda Sulawesi Selatan pada Kamis, (8/6/2023).

Demikian dikatakan Ketua Umum DPP Granat, Prof. Dr. KRH. Henry Yosodiningrat, SH, MH kepada wartawan, Sabu (10/6/2023).

Menurut Henry ini semakin menegaskan status darurat Narkoba di Indonesia. Terlebih, penemuan bunker narkoba di kampus yang sejatinya kawah candradimuka kaya akan dialektika intelektual dan gagasan.

“Kampus ini tempat dilahirkannya para calon pemimpin Bangsa dan Negara, kini telah dirusak dengan dijadikan sebagai objek peredaran barang haram narkoba bahkan kini kampus dijadikan sebagai tempat penyimpanan narkoba,” ujar Henry.

Henry mengaskan, temuan bunker Narkoba di kampus tersebut telah membuat kita semua yang peduli terhadap masa depan generasi muda dan calon pemimpin bangsa sangat geram dan mengutuk para pelaku pengedar narkoba ini.

“Kejadian ini membuktikan penyalahgunaan Narkoba telah berada di titik nadir. Kami minta aparat kepolisian harus melakukan penegakan hukum yang tegas dan profesional atas kejadian ini. Kami berharap Kemendikbudristek Dikti untuk segera melakukan pembinaan terhadap kampus di seluruh Indonesia, agar tidak ada lagi celah masuknya peredaran gelap Narkoba,” ucap Henry.

Henry menambahkan, pihaknya juga mendorong POLRI dan BNN untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya. Apakah ada keterlibatan oknum dari pihak universitas atau jika ada mahasiswa yang menjadi bagian dari pengedar untuk dilakukan penegakan hukum yang tegas.

“Atas temuan bunker yang sekaligus dijadikan brankas penyimpanan barang bukti, dan adanya transaksi narkotika hingga 3 Kg sabu di dalam kampus ternama di Makassar tersebut, Kami mengajak pihak kampus, sekolah atau lembaga pendidikan untuk lebih ketat lagi mengawasi perilaku mahasiswa atau para pelajar. Mengingat target kejahatan narkoba yang utama saat ini adalah generasi muda,” tandasnya.

Masih menurut Henry, pihaknya juga meminta perguruan tinggi menjaga area kampus dari peredaran narkoba dan memastikan warga kampus terbebas dari penyalahgunaan Narkotika.

“Kami mengajak pihak kampus untuk berjuang bersama, mengabdi untuk bangsa, menjaga generasi muda dari kejahatan Narkoba dengan membentuk Rayon atau DPC Khusus Granat di kampus,” pungkasnya.

Diberitakan, Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan mengungkap temuan bunker penyimpanan narkoba di salah satu kampus di Makassar.

“Bunkernya semacam brankas penyimpanan sabu dan transaksi yang beredar dan keterangan terakhir sudah masuk 3 kg dan beredar cukup lama,” kata Direktur Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahman, Kamis (8/6/2023).

Sejauh ini Polda Sulsel masih mendalami dan mengejar jaringan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa di Makassar.

“Kita belum bisa ekspose jauh, karena kita sementara jaringannya. Ada jaringan ke Lapas itu, saya belum sebutkan dulu Lapasnya mana,” ungkapnya.(rls/joe)

Pos terkait