VIVABANTEN.COM, (KAB. TANGERANG) – Musabaqah Tilawatil Quran atau sering disingkat menjadi MTQ merupakan ajang menampilkan kemampuan dan ketrampilan dalam hal membaca, menghafal, menulis dan men-syarah Al-Qur’an. Dilansir dari mtqmn14.ui.ac.id, MTQ telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1940-an. Hal tersebut ditandai dengan didirikannya Jam’iyyatul Qurro wal Huffadz oleh Nahdlatul Ulama.
Kala itu, Pelaksanaan MTQ masih sangat tradisional dan banyak diselenggarakan di daerah-daerah, seperti daerah perkampungan, kabupaten, dan provinsi. Seiring berjalannya waktu, MTQ juga diselenggarakan di level nasional bahkan internasional.
Perlombaan MTQ yang berlangsung secara resmi dan formal baru terjadi pada tahun 1968. Saat K.H. Muhammad Dahlan yang menjabat sebagai Menteri Agama, MTQ dilembagakan secara nasional melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ). MTQ tingkat nasional pertama kali diselenggarakan secara resmi di Makassar pada 1968. Pelaksanaannya pada waktu itu bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan.
Tujuan diadakannya MTQ adalah untuk mendekatkan jiwa umat Islam kepada kitab suci dan meningkatkan semangat membaca, mempelajari, serta mengamalkan Al-Qur’an. Adapun konsep perlombaan yang dipakai MTQ tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Rasulullah SAW merupakan seorang Qori. Ia mampu membaca Al-Qur’an dengan indah. Para sahabat pun tertarik untuk mempelajari ilmu membaca Al-Qur’an yang disebut sebagai ilmu nagham tersebut. Karena itu, banyak sahabat yang kemudian menjadi Qori dan menurunkan ilmunya.
Arti kata MTQ juga memiliki tujuan yang baik. Musabaqah memiliki makna saling mendahului, saling berpacu, adu kecepatan atau balapan. Musabaqah juga berarti perlombaan, kompetisi, kontes. MTQ merupakan bentuk lomba untuk mencapai kebaikan. Hal tersebut sejalan dengan surat al-Baqarah ayat 148 dan surat al-Maidah ayat ketika Allah berfirman: “fastabiqul-khairat” yang artinya: “Maka berlomba-lombalah kamu sekalian (dalam mengerjakan) berbagai kebaikan.
Sementara itu, Tilawa dalam MTQ bermakna memiliki nasib sehingga memiliki rasa ikhlas. Karena itu, para peserta MTQ diharapkan menjauhi riya’ dan sum’ah, serta keinginan-keinginan duniawi. Para peserta MTQ hanya diminta untuk memperindah suara yang dapat meningkatkan perenungan dan pemahaman Al-Qur’an yang mulia dengan khusyu’, tunduk, dan patuh penuh ketaatan.
Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam event MTQ telah menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kabupaten Tangerang lebih dari setengah abad, kali ini pada awal tahun 2022, MTQ ke-52 Tingkat Kabupaten Tangerang dibuka oleh Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar bertempat di Aula Masjid Al Amjad Tigaraksa, Senin (31/01/2022).
MTQ tersebut dilaksanakan pada tanggal 31 Januari sampai dengan 7 Februari 2022. Penyelenggaraan MTQ yang digelar pada awal tahun, merupakan salah satu upaya persiapan menghadapi MTQ Tingkat Provinsi Banten sekaligus mencari bibit-bibit berpotensi. Jeda waktu yang panjang bisa dipergunakan untuk melakukan persiapan dan pembinaan para kafilah sehingga diharapkan bisa meraih hasil maksimal di ajang MTQ Provinsi Banten mendatang.
Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) H. Moch Maesyal Rasyid mengatakan penyelenggaraan MTQ kali ini digelar secara sederhana dan terbatas, bisa disaksikan melalui daring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19.
Sebanyak 1007 orang peserta, baik pria dan wanita dari 29 kecamatan mengikuti 9 cabang yang di perlombakan dengan 138 orang Dewan hakim.
Panitia telah menyediakan 13 arena yang diantaranya Aula Masjid Al Amjad untuk Tilawah Dewasa dan Qiroat Sab’ah, Masjid Al Muhdi Bugel untuk perlombaan MHQ 5Juz dan Tilawah Remaja, Aula Kemenag untuk Canet dan Murotal, Masjid An Nur Jln Saga PWS Tigaraksa untuk perlombaan MHQ 1 Juz dan Tilawah Anak-anak, Masjid Al Muhajirin PWS Tigaraksa untuk Sab’ah Murotal Dewasa dan Sab’ah Murotal Remaja.
Selain itu arena lainnya diselenggarakan di Masjid Al Huda Jln Ki Mas Laeng untuk MHQ 10 dan 20 Juz, Masjid Agung Al Amjad Lt 2 untuk Tafsir dan MHQ 30 Juz, Mushola Nurul Iman Jln Anggrek Bukit PWS Tigaraksa untuk MQK Ula dan Hifdzil Hadist, Gedung MUI Kab. Tangerang untuk MQK Wustho Ulya, GSG Pemda untuk perlombaan MSQ, GSG Kec Tigaraksa untuk MFQ, MTS Al Husen Bugel untuk perlombaan Kaligrafi dan MTS Al Husen Bugel untuk MMQ.
Pada pelaksanaan MTQ tahun sebelumnya, gelar juara umum diraih oleh Kecamatan Kronjo dan pada tahun 2022 ini, Kecamatan Kronjo kembali mampu mempertahankan gelar juara umum yang kedua kali secara berturut-turut.
Prestasi yang membanggakan bagi masyarakat Kecamatan Kronjo yang dipimpin oleh Bapak Camat H. Tibi karena berhasil menjadi juara umum secara berturut-turut di tahun 2021 dan tahun 2022.
Bupati A. Zaki Iskandar mengapreasiasi pelaksanaan MTQ ke-52 Tingkat Kabupaten Tangerang karena berjalan dengan lancar dan sukses. Bupati berharap keberhasilan tersebut bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan, khususnya prestasi dari para bibit unggul Kabupaten Tangerang hasil MTQ ke-52 tersebut dapat terus dibina dan ditingkatkan kemampuannya sehingga mereka semua nantinya siap dan matang serta mampu mengharumkan nama Kabupaten Tangerang pada MTQ di Provinsi Banten maupun di tingkat nasional dan internasional.
Prestasi 10 besar terbaik di ajang MTQ ke 52 yaitu, terbaik kesatu Kecamatan Kronjo, terbaik kedua Kecamatan Pakuhaji, terbaik ketiga Kecamatan Teluknaga, terbaik keempat Kecamatan Tigaraksa, terbaik kelima Kecamatan Mekarbaru, terbaik keenam Kecamatan Curug, terbaik ketujuh Kecamatan Cikupa, terbaik kedelapan Kecamatan Kelapa Dua, terbaik kesembilan Kecamatan Legok, dan terbaik kesepuluh diraih oleh Kecamatan Balaraja.(ADV)