KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, ratusan pelajar Kota Tangerang mendeklarasikan komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia bersih dan lestari. Deklarasi ini dilakukan dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bekerja sama dengan Saba Alam Indonesia Hijau (SAIH) Foundation dan Semanggi Center Foundation, Selasa (25/2/2025).
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Generasi Muda Peduli Sampah Melalui Implementasi Astacita Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi berbagai pihak dalam mengedukasi dan meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap permasalahan sampah di Indonesia.
Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penggiat lingkungan, di antaranya Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Andri S. Permana, Staf Ahli KLH Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Hanifah Dwi Nirwana, serta Founder SAIH Pahrul Roji. Mereka memberikan wawasan kepada para pelajar mengenai kondisi sampah di Indonesia serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Dalam sesi diskusi yang dimoderatori oleh Mukafi Solihin dari Semanggi Center, Andri Permana menarik perhatian peserta saat ia menjelaskan bagaimana distribusi sampah rumah tangga berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Pernah bayangin gak, kalau tukang sampah se-Kota Tangerang sakit dan gak ada yang ngangkut sampah kita? Apa yang bakal terjadi?” tanyanya, yang langsung disambut antusias oleh para pelajar dengan berbagai pertanyaan kritis.
Mengapresiasi tingginya antusiasme peserta, Hanifah Dwi Nirwana menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda dalam pengelolaan sampah sangat penting dan harus diaplikasikan di berbagai tempat.
“Edukasi seperti ini harus terus dilakukan agar anak-anak muda semakin sadar akan tanggung jawab mereka terhadap sampah, dimulai dari diri sendiri hingga bisa memberi contoh bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Hanifah juga menyampaikan pesan dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bahwa HPSN harus menjadi momentum refleksi atas kejadian 20 tahun lalu, sekaligus pengingat bagi masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan.
Sebagai tindak lanjut dari acara ini, Founder SAIH Pahrul Roji mengungkapkan bahwa pihaknya akan membangun Bank Sampah bagi para pelajar di kawasan pendidikan Cikokol.
“Kami ingin mengedukasi para pelajar dengan cara yang lebih konkret. Sampah yang mereka kumpulkan dari rumah bisa disetor ke Bank Sampah dan ditukar dengan buku atau perlengkapan sekolah,” jelasnya.
Menurutnya, metode ini lebih efektif dibandingkan hanya menyampaikan teori, karena pelajar bisa langsung menerapkan ilmu yang didapat di kehidupan sehari-hari.
Dengan kolaborasi berbagai pihak dan aksi nyata seperti ini, diharapkan semangat peduli sampah tidak hanya menjadi sekadar wacana, tetapi benar-benar menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda menuju Indonesia yang lebih bersih dan lestari.(man/joe)