Pemkot Tangerang Fokus Tangani Balita Stunting

Pemkot Tangerang Fokus Tangani Balita Stunting
CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 70

KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang ke-60 tahun 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Gebyar Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas, yang berlangsung secara serentak di enam Rumah Sakit rujukan pelayanan balita stunting, Selasa (3/12/2024).

Gebyar Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas dibuka langsung oleh Asisten Daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ruta Ireng Wicaksono dan Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni beserta jajaran, di RSUD Kota Tangerang.

Bacaan Lainnya

Asda II Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono mengungkapkan, tatalaksana gizi buruk di Kota Tangerang telah dilakukan 100 persen di seluruh puskesmas di Kota Tangerang. Untuk meningkatkan tatalaksana terhadap balita stunting sebagai intervensi spesifik sesuai dengan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Balita Stunting yang telah ditetapkan oleh Kemenkes.

“Maka, Pemkot Tangerang menggelar Gebyar Gerakan Anak Tangerang Sehat dan Cerdas yang ditargetkan melayani 805 orang balitas stunting untuk dapat diberikan tatalaksana rujukan yang spesifik,” ungkap Ruta, usai membuka acara.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggareni menyatakan, anak-anak yang mengikuti kegiatan ini adalah mereka yang sudah tertangni oleh puskesmas, dan dinilai membutuhkan rujukan pelayanan balita stunting, untuk mendapat penanganan khusus oleh para dokter anak di RS rujukan.

“Di sini, anak-anak dilakukan pemeriksaan secara lebih spesifik oleh dokter-dokter profesional, yang selanjutnya mendapat pemantauan khusus dengan target peningkatan berat badan atas terlepas dari kasus stunting,” tutur dr. Dini.

Kata dr. Dini, saat ini prevalensi stunting berdasarkan e-PPGBM di Kota Tangerang menunjukkan angka sebesar 5,6 persen. Dimana sebelumnya, pada tahun 2023, hasil survei kesehatan Indonesia Kota Tangerang menunjukkan prevalensi stunting pada balitas sebesar 17,6 persen. Angka ini naik dari sebelumnya pada tahun 2022 di angka 11,8 persen.

“Dengan ini, mari kita terus menjalani segala program penurunan stunting yang sudah ada. Mari kita bersama-sama berkolaborasi membangun gizi menuju Kota Tangerang yang sehat, cerdas dan berdaya saing,” harapnya.

“Terima kasih pada semua pihak yang telah berkontribusi, karena dengan mengintervensi satu orang balita. Sesungguhnya, kita telah berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas generasi,” tutupnya.(man/joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *