KOTA TANGERANG (VIVABANTEN.COM) – Dalam era perubahan (disruption) yang dinamis, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya mengatasi pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal tersebut, ditandai dengan meluncurkan Warung Digital atau Warung Qta, yang berada di 13 kecamatan di Kota Tangerang.
Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah dalam pembukaan Warung Qta mengatakan, di tengah perubahan ekonomi, seperti yang terjadi saat pandemi Covid-19, warung-warung tradisional bertransformasi menjadi ekonomi online.
“Di era disruption ini, pertumbuhan ekonomi yang ada di Kota Tangerang, mustahil kalau ngak berkembang,” ujar Walikota Arief saat meresmikan Warung Qta, yang berlangsung di Kompleks LP Anak, Sabtu (11/11/2023).
Menurut Arief, dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat dengan segala perubahannya, tentunya akan dapat diatasi dengan kolaborasi antara pemerintah, pendidikan dan swasta.
“Kolaborasi antara warung tradisional dan platform digital, seperti Warung QTA, menciptakan sinergi yang saling melengkapi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,”
“Warung Qta berperan sebagai solusi atasi pertumbuhan ekonomi dan Pemkot yang memfasilitasi teknologi dan perangkat lainnya, untuk memungkinkan masyarakat memenuhi kebutuhan melalui pembelian online,” jelas Arief.
Arief, menambahkan, Warung Qta, dengan lebih dari 940 outlet di Kota Tangerang, menjadi tonggak penting dalam menghadapi arus perubahan.
“Langkah-langkah inovatif dan adaptasi terhadap teknologi, terus diupayakan. Mari bersama-sama mewujudkan ekonomi yang tangguh dan inklusif,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) UKM, Suli Rosadi mengungkapkan, Warung Digital merupakan program penataan ulang untuk meningkatkan daya saing warung rakyat ditengah persaingan bisnis ritel dengan pelaku peritel modern untuk mewujudkan warung tradisional di Kota Tangerang.
“Pengadaan barang di warung digital, kami sudah bekerjasama dengan sumber produk langsung baik pabrikan besar maupun dengan Koperasi Peternakan dan Koperasi Petanian,” ungkap Suli.
“Untuk memasok kebutuhan sayuran kami kerjasama dengan Koperasi Pesantren, Koperasi Pertanian, Ciwidey dan Pangalengan. Untuk pengadaan telor kami kerjasama langsung dengan Koperasi Putera Blitar (Koperasi Peternak Unggas Blitar) dan banyak lagi sumber pabrikan untuk produk industri lainnya,” tambah Suli.
Suli menjelaskan, warung tradisional yang sudah bertransformasi menjadi warung digital, selain pasokan yang akan terus tersedia, juga difasilitasi Pilih Toko Terdekat (Pikkat) yakni platform digital di bidang retail. Ini digunakan untuk para konsumen yang ingin berbelanja tanpa harus keluar rumah.
“Tentu harapannya, konsumen para warung digital akan kian luas. Pastinya, lewat warung digital akan tersaji warung murah dari rakyat untuk rakyat. Warung QTA lebih mudah dan murah,” kata Suli.
Suli berharap, dengan adanya Warung QTA dapat membantu masyarakat dalam berbelanja secara mudah, praktis dan murah. Depannya, kami akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para pemilik warung dalam menggunakan aplikasinya,” pungkasnya.(ADV)