KOTA TANGERANG (VIVABANTEN.COM) – Mempersiapkan perencanaan pembangunan untuk 2025 hingga 2045 di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mulai memasuki tahap awal dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Untuk itu, Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Tangerang bersama seluruh stakeholder di Kota Tangerang.
Kepala Bappeda, Decky Priambodo menjelaskan bahwa tahap awal RPJPD ini untuk mendengarkan berbagai masukan dari berbagai stakeholders di Kota Tangerang. Lalu, akan ada 17 tahapan yang akan dilalui hingga sebuah perencanaan pembangunan dapat dilaksanakan.
“Ini adalah salah satu proses siklus perencanaan pembangunan daerah. Tahapan ini juga rangkaian dari sebelumnya sudah terbentuk rencana teknokratis yang sudah disepakati dan dikolaborasikan oleh seluruh OPD. Jadi, FGD ini menggabungkan hasil dari perencanaan teknokratis dan perencanaan dari bottom-up. Sehingga, kami mendapatkan masukan yang komperhensif dari stakeholders yang memang kami butuhkan,” ungkapnya, Kamis (19/10/2023) di Aula Hotel d’prima.
Ia melanjutkan, yang menjadi evaluasi isu strategis dalam perencanaan pembangunan di Kota Tangerang ada lima poin. Poin-poin tersebut adalah daya saing sumber daya manusia, daya saing perekonomian, kualitas lingkungan hidup, daya saing infrastruktur kota, dan kelima tata kelola pemerintahan yang baik.
“Salah satu yang menjadi target utama RPJP Nasional adalah mencapai Indonesia Emas 2045. Visi tersebut juga diturunkan ke tingkat Provinsi dan ke tingkat Kabupaten/Kota. Dalam kurun waktu lima hingga 10 tahun ke depan adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia kita unggul dan memiliki daya saing pada pasar tenaga kerja yang ada,” lanjutnya.
Decky berharap, produk dari RPJPD ini dapat menjadi panduan bagi Kota Tangerang 20 tahun ke depan. Dengan adanya RPJPD ini juga, dapat menjadi patokan dan juga antisipasi pada hal-hal yang tidak dapat diprediksi di masa yang akan datang dan dapat mensinergikan serta mengsinkronisasi program-program yang sesuai dengan harapan masyarakat.
“Banyak hal yang harus kita perbaiki dan variabel yang tidak terkontrol. Dengan berbagai pengalaman yang sudah dilewati seperti pandemi yang mengubah semua pola penganggaran yang ada. Dalam hal ini, Bappeda khususnya harus bisa melahirkan program-program yang sesuai dengan harapan masyarakat. Serta, dapat mengsinkronisasi program perencanaan yang ada dan disinergikan antar OPD di lingkup Pemkot Tangerang,” harapnya. (man/joe)