WNA Kini Bisa Ajukan Visa Pendidikan Nonformal Mulai 15 Juli 2025

ILUSTRASI

JAKARTA (VivaBanten.com) – Direktorat Jenderal Imigrasi resmi membuka permohonan visa tinggal terbatas (Vitas) untuk pendidikan nonformal bagi warga negara asing (WNA) mulai 15 Juli 2025. Kebijakan ini memberikan akses bagi WNA yang ingin mengikuti kursus bahasa, pelatihan keahlian, hingga pendidikan profesi di Indonesia.

Visa ini menggunakan indeks E30 dengan masa izin tinggal selama satu hingga dua tahun. Proses pengajuan dilakukan secara daring melalui laman evisa.imigrasi.go.id dan mewajibkan adanya penjamin, baik perorangan maupun lembaga pendidikan nonformal.

Bacaan Lainnya

“Visa ini ditujukan untuk memfasilitasi WNA yang ingin mengembangkan keahlian mereka di Indonesia. Penjamin bisa dari individu atau lembaga pendidikan yang bersangkutan,” kata Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam keterangan resminya.

Syarat pengajuan Visa E30 mencakup paspor yang masih berlaku minimal enam bulan, bukti kecukupan biaya hidup setara USD 2.000, serta pas foto berwarna terbaru. Biaya visa dibanderol Rp6 juta untuk izin tinggal satu tahun dan Rp8,5 juta untuk dua tahun.

Selain itu, Ditjen Imigrasi juga memperpanjang masa izin tinggal untuk visa pendidikan formal. Visa untuk pendidikan dasar dan menengah (indeks E30A) serta perguruan tinggi (indeks E30B) kini dapat diberikan hingga empat tahun, dari sebelumnya maksimal dua tahun.

Visa pendidikan formal ini juga bisa diajukan secara daring dengan biaya PNBP Rp12 juta untuk masa tinggal empat tahun. Adapun biaya untuk masa tinggal satu dan dua tahun masing-masing sebesar Rp6 juta dan Rp8,5 juta.

Yuldi menyebutkan, dengan lebih dari 3.000 perguruan tinggi di Indonesia—termasuk 125 perguruan tinggi negeri—Indonesia memiliki potensi besar sebagai destinasi pendidikan bagi pelajar internasional.

“Banyak universitas di Indonesia telah masuk dalam daftar 300 terbaik dunia, terutama di bidang ilmu budaya yang diminati pelajar asing. Kebijakan ini menjadi strategi mendukung daya saing Indonesia melalui sektor pendidikan,” pungkasnya.(rls/joe)

Pos terkait