KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Suasana haru dan bahagia menyelimuti halaman Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, Rabu (22/10/2025). Puluhan warga penyandang disabilitas tampak antusias mengikuti kegiatan penyerahan bantuan alat bantu kaki palsu dan alat bantu dengar dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Bantuan tersebut menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat difabel. Melalui program ini, Pemkot Tangerang berupaya membuka akses yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk dapat beraktivitas dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial tanpa hambatan berarti.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Mulyani, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program rehabilitasi sosial yang digulirkan secara berkelanjutan. Dalam tahap kali ini, Pemkot menyerahkan 10 unit kaki palsu dan 40 unit alat bantu dengar bagi warga penyandang disabilitas dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga Kota Tangerang, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas, mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup mandiri dan produktif. Bantuan ini bukan sekadar alat, tetapi wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial pemerintah,” ujar Mulyani.
Ia menambahkan, seluruh penerima manfaat menjalani proses pemeriksaan dan pengukuran langsung oleh tenaga profesional agar alat bantu yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. Setelah proses penyesuaian selesai, alat bantu akan diserahkan secara resmi dalam waktu dekat untuk dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Selain memberikan bantuan fisik, Pemkot Tangerang juga terus memperkuat program pemberdayaan sosial bagi difabel, seperti pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, dan pembinaan sosial agar mereka mampu berdaya dan tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan pemerintah.
“Kami ingin membangun Kota Tangerang yang benar-benar inklusif, di mana tidak ada warga yang tertinggal karena keterbatasan fisik maupun ekonomi. Kolaborasi dengan komunitas difabel dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal ini,” kata Mulyani menegaskan.

Program bantuan alat bantu bagi difabel ini menjadi bagian dari langkah strategis Pemkot Tangerang dalam mewujudkan kota inklusif dan ramah disabilitas, sejalan dengan misi pembangunan sosial yang berkeadilan.
Melalui kolaborasi lintas instansi dan dukungan masyarakat, Pemkot berharap seluruh warga difabel di Kota Tangerang dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga yang merasa terpinggirkan. Semua berhak mendapat kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan bahagia,” tutup Mulyani.
Salah satu penerima manfaat, Andreas Utomo (42), warga Karang Tengah, mengaku terharu dan bersyukur atas bantuan kaki palsu yang ia terima. Sejak menjalani amputasi akibat kecelakaan kerja beberapa bulan lalu, Andreas sempat kehilangan semangat hidup dan pekerjaan. Kini, bantuan tersebut memberinya harapan baru.
“Saya sangat bersyukur. Dengan kaki palsu ini, saya bisa kembali beraktivitas, bahkan bekerja lagi. Selama ini, saya tidak mampu membeli sendiri karena biaya yang besar. Terima kasih untuk perhatian pemerintah yang sudah peduli kepada kami,” ucap Andreas dengan mata berkaca-kaca.
Kebahagiaan serupa dirasakan Nina, warga Ciledug, yang menerima alat bantu pendengaran untuk anaknya yang mengalami gangguan pendengaran sejak balita. Ia menilai, proses pengajuan bantuan berjalan cepat dan transparan, tanpa birokrasi yang rumit.
“Anak saya sekarang bisa mulai mendengar suara dengan lebih jelas. Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga kami. Harapan saya, program seperti ini bisa terus berlanjut agar semakin banyak difabel lain yang terbantu,” ujar Nina.(ADV)










