Bappeda Tangerang Gelar Rakor 2 Penurunan Stunting


Notice: Trying to get property 'post_excerpt' of non-object in /home/vivabant/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

VIVABANTEN.COM, (KAB. TANGERANG) – Tim Konvergensi Percepatan dan Penurunan Stunting Kabupaten Tangerang melakukan rapat koordinasi terkait persiapan aksi satu dari delapan konvergensi stunting, bertempat di Fame Hotel Gading Serpong, Tangerang, Kamis (10/02/2022).

Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan Pada Bappeda Kabupaten Tangerang, Sri Indriastuti Widiyaningsih mengatakan, Rakor pertemuan kedua ini, menandai telah dimulainya Aksi 1 (Pemetaan dan Analisis Situasi) dalam menentukan langkah-langkah terkait perencanaan kegiatan penurunan stunting tahun 2022.

Bacaan Lainnya

Menurut Indri, adapun langkah aksi 1 meliputi identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi di Kabupaten Tangerang.

“Di dalam aksi 1 kita juga menganalisa 29 data terkait dengan layanan percepatan penurunan stunting mulai dari remaja, calon pengantin/pasangan usia subur (pus), ibu hamil, anak usia di bawah 5 tahun (balita), Air minum dan sanitasi, keluarga beresiko dan perlindungan sosial,” ujar Indri.

Indri menambahkan, stunting bukan hanya berdampak terhadap pertumbuhan fisik balita, tetapi juga pada fungsi penting tubuh lainnya, seperti perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh. Balita stunting berpotensi memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas.

“Stunting diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan atau HPK, yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan,” ucapnya.

Selain itu, sambung Indri, sinergitas dari Perangkat Daerah (PD) dan pihak yang terlibat, Pencegahan dan penurunan stunting ini harus dilakukan secara konvergensi, artinya di lakukan bersama – sama dan terus tingkatkan kerjasama dan kekompakan Tim dalam melaksanakan 8 aksi yang harus di laksanakan sepanjang tahun 2022 ini.

Ditempat yang sama, narasumber dari Technical Assistance Local Government Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction (LGCB-ASR) Regional 2, Imam Al Muttaqin, mengatakan, Stunting merupakan masalah yang strategis karena menyangkut eksistensi bangsa ke depan. Permasalahan stunting di kabupaten Tangerang juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target penurunan prevalensi stunting nasional hingga 14 persen di tahun 2024.

Upaya pencegahan stunting juga harus melibatkan banyak pemangku kepentingan. Untuk itu, diperlukan satu media sebagai sumber informasi untuk para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi terbaru dalam upaya pencegahan stunting.(man/joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *