TANGERANG, (VIVABANTEN.COM) – Festival fashion terbesar dan berpengaruh di Indonesia, JF3 kembali digelar yang dimulai dari 5-30 Juli 2023.
Penyelenggaraan JF3 yang ke-19 digelar di Summarecon Mall Serpong dan Summarecon Kelapa Gading dengan membawa berbagai pembaharuan dan melibatkan desainer, pelaku bisnis mode dan pengrajin, menjadi program utama JF3 Fashion Festival, demi mewujudkan komitmen JF3 dan para partnernya untuk terus mendukung kebangkitan industri mode tanah air.
Chairman JF3, Soegianto Nagaria kepada wartawan mengatakan, JF3 2023 mengusung tema “Power to Empower” ini mengajak berbagai pihak yang memiliki kepedulian tinggi untuk mendukung eksistensi industri mode Indonesia. Seiring dengan perkembangan industri mode global yang terus bergerak maju pasca pandemi.
“Kami mengajak seluruh pihak untuk turut memberikan kontribusi dan aspirasi menentukan arah baru, akan dibawa kemana Industri Fashion Indonesia,” ujar Soegianto.
Menurut Soegianto dirinya sangat optimis dengan penyelenggaraan JF3 di lokasi yang baru dan dengan konsep yang baru pula.
“Tahun ini JF3 memperluas jangkauan dengan menyelenggarakan acara di dua lokasi. Kami percaya bahwa lokasi baru yang kami pilih ini memiliki potensi pasar yang sangat baik, sehingga akan memberikan dampak bisnis yang lebih besar bagi para pelaku bisnis mode yang terlibat,” tutur Soegianto.
Sementara itu, Advisor JF3 Thresia Mareta mengungkapkan, JF3 Fashion Festival menggelar dua acara utama, dimulai dari Fashion Village yang melibatkan total 84 pelaku bisnis mode lokal di Summarecon Mall Serpong (SMS) mulai 5-19 Juli, dilanjutkan di Summarecon Mall Kelapa Gading (MKG) mulai 19-30 Juli. Sedangkan fashion show dari para desainer muda dan terkemuka akan berlangsung pada 17-19 Juli di SMS dan tanggal 21-26 Juli di MKG.
“JF3 telah berevolusi dalam mendukung kemajuan industri mode Indonesia, pasca pandemi, peran JF3 diharapkan semakin berkembang secara signifikan dengan turut mendorong industri mode Indonesia agar mampu memasuki dan berkompetisi dalam industri mode global. Dalam usahanya untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar mode internasional, JF3 bekerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam dan luar negeri. JF3 menghadirkan program-program yang fokus pada pemberdayaan para pelaku bisnis mode. Selain memberikan fasilitas dan aset, JF3 juga membantu eksposur yang menjangkau global,” kata Thresia Mareta.
Thresia menuturkan beberapa brand dan desainer yang kali ini berpartisipasi di runway JF3 diantaranya Albert Yanuar, Ansoe, Didi Budiardjo, Ghea Panggabean, Ivan Gunawan, Maison Baaz, Renzi Lazuardi, Ria Miranda, Tities Sapoetra, Yogie Pratama dan masih banyak lainnya. Selain itu juga hadir beberapa brand lokal seperti Control New, Danjyo Hiyoji, LAKON Indonesia dan Setali Indonesia serta beberapa institusi fashion tanah air seperti Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) dan Cita Tenun Indonesia (CTI).
“JF3 terus melanjutkan upaya pencarian bakat baru melalui kegiatan JF3 Model Search. Audisi kali ini kembali dilakukan di tiga kota besar, yaitu Bali, Yogyakarta dan Jakarta dan berhasil diikuti dengan antusias, sehingga diharapkan akan menjaring talenta baru yang potensial untuk ikut membangun industri mode tanah air di masa depan,” ucapnya.
Pintu Incubator sambung Thresia sebagai upaya kolaborasi antara LAKON Indonesia, Kedutaan Besar Perancis, melalui Institut Français d’Indonesie (IFI) juga kembali berlanjut memasuki tahun kedua.
“Lebih dari 500 brand lokal telah melakukan registrasi untuk mengikuti program PINTU Incubator 2023, dan setelah melalui proses kurasi, terpilih sebanyak 12 brand yang akan mengikuti proses inkubasi selanjutnya yang tidak hanya melibatkan mentor dari para profesional di Indonesia, tapi juga fashion expert dan pelaku bisnis mode dari Prancis,” tukasnya.
Thresia menambahkan, melalui kerjasama ini, kita akan memiliki kesempatan bekerjasama dengan ekosistem mode global, dan pada saat yang bersamaan, bisa saling mempromosikan karya dan sekaligus memperkenalkan pengrajin, pelaku UMKM mode Indonesia,” pungkasnya.(man/joe)