KCD Pendidikan Kabupatan Tangerang Evaluasi PTM


Notice: Trying to get property 'post_excerpt' of non-object in /home/vivabant/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

VIVABANTEN.COM, (KAB. TANGERANG) – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen tingkat SMA/SMK dan Mts di Kabupaten Tangerang berjalan lancar dan aman. Hal itu terlihat dari hasil evaluasi dan monitoring satu pekan terakhir.

Demikian hasil pantauan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Wilayah Kabupaten Tangerang, Mohamad Bayuni saat memonitoring di SMA Bina Bhakti, Jalan Pendidikan No.1, Kecamatan Kronjo, Kamis (24/03/2022).

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan aman. Saya berterima kasih kepada Kepala Sekolah dan Kepala Yayasan di Bina Bakti, sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan sudah sesuai dengan edaran dari Kepala Dinas Provinsi Banten,” ujar Bayuni disela monitoring.

Bayuni mengatakan, hasil vaksinasi covid-19 bagi siswa SMA, SMK, dan Mts sederajat sudah mencapai 98 persen untuk dosis 1 dan 2. Hal tersebut terlihat juga dari para siswa dan siswa di SMA Bina Bhakti sudah menjalani vaksinasi 100 persen.

“Kalau contoh kongkrit apa yang saya monitoring (hari ini) sudah 100 persen vaksinasi siswa. Jadi artinya keseluruhan siswa di Kabupaten Tangerang 98 persen sudah memenuhi syarat,” ucapnya.

Bayuni menambahkan, hasil monitoring pun para tenaga pengajar berharap agar pelaksanaan PTM dengan kapasitas 100 persen. Namun, pihaknya masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.

“Tinggal mungkin harapan dari guru-guru disini bisa PTM 100 persen. Kalau untuk (waktu) tepatnya belum, akan tetapi saya yakin Pemprov Banten sudah mempertimbangkan untuk melakukan PTM 100 Persen secepatnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala SMA Bina Bhakti, Titik Sadiyanti mengungkapkan, selama proses belajar mengajar pihaknya mengaku menerapkan prokes covid-19 ketat. Seperti adanya fasilitas cuci tangan, handsanitizer disetiap kelas hingga wajib tidak mencopot masker selama proses belajar mengajar.

“Dan itu pula untuk jarak antara siswa-siswi diberi jarak satu bangku dengan siswa lainnya. Untuk disekolah kami dari pihak yayasan ada satgas Covid-19 yang tiap harinya keliling memantau anak anak, kalau tidak mematuhi kayak tidak pakai masker itu kami sediakan,” katanya.

Titik menyebutkan, untuk sistem belajar mengajar 50 persen bagi siswa yang dirumah tetap diberikan tugas sesuai dengan jadwal pelajaran. Namun, apabila ada siswa yang tidak paham diperselisihkan datang ke sekolah untuk bertanya kepada guru karena guru stanby selalu disekolah.

“Untuk hari ini yang ikut pembelajaran kelas X, XI, dan XII masing-masing 50 persen. Karena siswa kami juga tidak terlalu banyak dan masih bisa terpantau langsung dengan kami terkait prokes,” ucapnya.

Kepala Yayasan SMA Bina Bhakti, Fuad Efendy Zarkasyih, menambahkan pihaknya menyambut baik berjalannya kembali PTM. Hal tersebut lantaran harapan dari masyarakat dan para wali murid, sebab lebih mudah dipahami pelajarannya ketimbang pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Alhamdulillah harapan masyarakat menunggu sejak tahun kemarin dan siswa-siswi bisa aktif sedia kala itu harapan wali murid. Apabila sudah 100 persen PTM kami pun siap melaksanakannya untuk berjalan normal, artinya seluruh kegiatan dan kebiasaan sekolah harus berjalan sesuai program kerja kita,” pungkasnya.(man/joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *