Kepala Beppeda Kota Tangerang Decky P. Koesridartono: Data Kependudukan Kunci Peningkatan dan Keberhasilan Pembangunan

KOTA TANGERANG (VIVABANTEN.COM) – Data kependudukan merupakan kekayaan berharga dan memiliki peranan penting untuk pembangunan, karena perencanaan pembangunan perlu ditunjang dengan informasi terkait besaran dan komposisi kependudukan yang lengkap.

Demikian dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Decky P. Koesridartono kepada wartawan, Selasa (15/8/2023) di ruang kerjanya.

Bacaan Lainnya

Menurut Decky integrasi dan irisan substansi pada proses perencanaan sangat penting dilakukan dengan mempertimbangkan keseluruhan unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan, hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Kemudian kata Decky, juga menyatukan beberapa kewenangan kedalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan Daerah, lalu juga mempertimbangkan dimensi keruangan dalam perencanaan.

“Fungsi dan manfaat umum dari perencanaan yakni penuntun arah, strategi dan kebijakan kemudian minimalisasi ketidakpastian, minimalisasi inefisiensi sumberdaya dan penetapan standar dan pengawasan kualitas,” ujar Decky.

Decky menjelaskan, issue terkini dalam pembangunan perkotaan yaitu kondisi eksternal yang VUCA (Volatile, Uncertainty, Complexity dan Ambigu), target menuju Indonesia emas di tahun 2045, memasuki fasa demografi deviden, masalah stunting, kemiskinan ekstrim yang masih tinggi saat ini, meningkatnya potensi bencana akibat perubahan cuaca ekstrim, perkembangan dan pemusatan aktivitas di wilayah perkotaan dan model perencanaan yang berorientasi urusan per sektor, kurang fokus terhadap manusia sebagai subyek target pembangunan.

“Tujuan grand design pembangunan kependudukan yakni memastikan adanya keterkaitan dalam proses perencanaan dan pembangunan daerah antara isu-isu kependudukan dengan pembangunan, sebagai suatu kesatuan terintegrasi berintegrasi, dan bersinergis dalam setiap langkah dan target capaian-capaiannya.”

“Pemanfaatan  grand design pembangunan kependudukan yakni sebagai pedoman penyusunan ROAD MAP pembangunan kependudukan nasional, provinsi, kab/kota 25 Tahun, menjadi landasan penanganan persoalan kependudukan yang terencana, sistematis dan berkesinambungan, memberikan arah kebijakan bagi pelaksanaan program pengelolaan kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, penataan persebaran & pengarahan mobilitas penduduk, pembangunan keluarga berkualitas dan penataan data & informasi kependudukan serta administrasi kependudukan di Kota Tangerang,” ucapnya.

Decky menuturkan, hasil sensus penduduk yang telah dilakukan oleh BPS berupa proyeksi penduduk Kota Tangerang Tahun 2020-2035, dapat membantu pembuat kebijakan untuk memonitor, mengevaluasi program, dan mengidentifikasi kesenjangan dalam implementasi serta merancang kebijakan selanjutnya.

“Sosialisasi hari ini, diharapkan kita semua dapat lebih memahami data proyeksi penduduk Kota Tangerang untuk pengambilan kebijakan-kebijakan strategis selanjutnya,” ungkap Decky.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Decky P. Koesridartono.

Decky menambahkan, Kelurahan Kedaung Wetan di Kecamatan Neglasari telah terpilih sebagai binaan BPS dalam Program Desa Cantik Kota Tangerang Tahun 2023. Untuk itu, dengan adanya program ini diharapkan tata kelola data di tingkat kelurahan semakin baik, literasi aparat kelurahan terhadap data semakin meningkat dan terwujud Satu Data Indonesia di Kota Tangerang,

“Karena sejatinya kelurahan bukan lagi menjadi objek dalam pembangunan melainkan sebagai subjek dan ujung tombak pembangunan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Tangerang, Muladi Widastomo, mengungkapkan, Pencanangan Program Desa Cantik merupakan program percepatan dari BPS untuk meningkatkan kompetensi aparatur desa dalam mengelola dan memanfaatkan data desa sehingga perencanaan pembangunan desa menjadi lebih tepat sasaran.

“Selain itu, dapat melahirkan komunitas cinta statistik di desa sehingga desa dapat bertransformasi menjadi subjek pembangunan,” tutur Muladi.

Sebagai informasi, peserta dalam kegiatan ini merupakan perwakilan dari 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tangerang serta menghadirkan narasumber dari BPS Provinsi Banten.(ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *