Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang Gelar Pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Tangsel

Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Pamulang Gelar Pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Tangsel

TANGSEL (VivaBanten.com) – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum S-1 Fakultas Hukum Universitas Pamulang menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu, 18 Mei 2025 ini bertujuan untuk membangun komunitas bebas bullying antar warga binaan, guna menciptakan lingkungan yang aman, suportif, dan kondusif bagi para remaja binaan.

Kegiatan ini diinisiasi dan dilaksanakan oleh sepuluh mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Pamulang, yakni Asep Irwan, Hilmiah, Shaskia, Vhinizio, Jumiatul, Riska, Tirza, Henipah, Eko, dan Firda Yopiana. Mereka secara bersama-sama mempersiapkan dan menjalankan serangkaian program edukasi yang difokuskan pada peningkatan kesadaran terhadap bahaya bullying serta pembentukan pola komunikasi yang asertif dan empatik di antara warga binaan panti sosial.

Bacaan Lainnya

Bullying merupakan salah satu masalah serius yang dapat menghambat proses rehabilitasi dan perkembangan sosial remaja di panti sosial. Oleh karena itu, mahasiswa melakukan observasi awal untuk memahami pola komunikasi dan bentuk bullying yang terjadi di lingkungan tersebut. Hasil observasi menjadi dasar perancangan metode pelatihan yang meliputi komunikasi asertif, simulasi peran, diskusi kelompok, serta pembentukan Duta Anti-Bullying.

Selama pelaksanaan, para peserta yang terdiri dari 35 warga binaan dan 5 tenaga pengasuh aktif mengikuti berbagai sesi pelatihan. Mereka diajak untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mempraktikkan pola komunikasi yang menghargai martabat dan menumbuhkan solidaritas. Simulasi peran menjadi metode efektif untuk menumbuhkan empati dengan melihat situasi dari perspektif pelaku dan korban bullying.

Pembentukan Duta Anti-Bullying yang terdiri dari tujuh warga binaan menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan nilai-nilai positif yang telah ditanamkan. Duta ini berperan sebagai agen perubahan yang mengawasi dan mempromosikan komunikasi sehat serta mencegah terjadinya bullying di lingkungan panti.

Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Pamulang Gelar Pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 Tangsel

Tidak hanya warga binaan, tenaga pengasuh panti juga dilibatkan dalam pelatihan agar dapat mendeteksi dan menangani perilaku bullying dengan pendekatan restoratif sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Hal ini penting agar pengasuh dapat memberikan pendampingan yang edukatif dan inklusif.

Salah satu hasil penting dari kegiatan ini adalah penyusunan dan penandatanganan kode etik komunitas yang disepakati bersama oleh warga binaan dan tenaga pengasuh. Kode etik ini menjadi landasan nilai dan aturan internal untuk mencegah dan mengatasi bullying secara kolektif. Kesepakatan ini menandai perubahan pola komunikasi yang lebih manusiawi dan inklusif di panti sosial.

Ketua pelaksana, Asep Irwan, menyampaikan bahwa pendekatan partisipatif dan reflektif yang melibatkan seluruh warga binaan sangat efektif dalam menciptakan perubahan perilaku.

“Melalui pelibatan aktif dan komunikasi yang terbuka, kami berhasil menumbuhkan nilai solidaritas dan kerja sama yang kuat antar anggota komunitas,” ujarnya.

Pihak pengelola Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 2 dan Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Mereka berharap model pembinaan ini dapat dijadikan contoh dan direplikasi di panti sosial lain demi menciptakan lingkungan rehabilitasi yang ramah dan bebas intimidasi.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga menjadi bukti nyata peran mahasiswa hukum dalam memberikan kontribusi sosial yang berorientasi pada perlindungan hak anak dan pembangunan komunitas yang sehat. Dengan pola komunikasi yang positif dan nilai kerja sama yang terus tumbuh, diharapkan panti sosial dapat menjadi ruang tumbuh kembang yang inklusif dan bermartabat bagi seluruh warga binaan.

Dukungan dan kerja sama dari tenaga pengasuh serta antusiasme warga binaan selama kegiatan berlangsung menjadi kunci keberhasilan program ini. Para mahasiswa berharap agar semangat kerja bersama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas panti sosial.(rls/joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *