VIVABANTEN.COM, (KOTA TANGERANG) – Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kota Tangerang kembali menggulirkan program bedah rumah bagi masyarakat yang kurang mampu.
Kegiatan bedah rumah pada tahun 2022 tersebut, dimulai dari rumah Dana warga Kampung Sukatani, RT 01, RW 014, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, yang dihadiri Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, Rabu (23/03/2022).
Tercatat, di tahun 2022 ini sebanyak 209 rumah warga yang telah terverifikasi dan tervalidasi layak untuk masuk dalam program bedah rumah dari 300 lebih rumah yang akan dibedah.
Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin menyebutkan, sepanjang tahun 2014-2021 pihaknya telah membedah sebanyak 7.032 unit rumah tidak layak huni di wilayah kota berjuluk Akhlakul Karimah tersebut. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan kota layak huni atau liveable, dengan hunian yang layak bagi warganya.
“Hari ini kita melakukan peletakan batu pertama di rumah Pak Dana. Kita sampai tahun 2021 Pemkot Tangerang sudah membangun atau membedah kurang lebih 7.032 rumah warga,” ujar Sachrudin.
“Dan tahun ini dimulai di rumah pak Dana. Semoga pembangunan ini cepat selesai dan program bedah rumah ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Kota Tangerang yang di bedah rumahnya,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kota Tangerang, Sugiharto Achmad Bagdja mengatakan, program bedah rumah ini mengambil data dari aplikasi SiData. Ketika itu ada tim survei untuk melakukan verifikasi langsung ke lapangan.
“Kita ada tenaga surveyor yang memiliki kualifikasi khusus dengan teknis ataupun arsitek. Mereka melakukan pendaftaran kita identifikasi dan setelah direkrut mereka melakukan verifikasi di lapangan,” kata Sugiharto.
“Dan mereka yang menyatakan layak dan tidak layak bukan dari internal kita. Jadi hasil yang tersampaikan dari RT, RW, lurah dan camat itu kita ferivikasi karena itu button up dari bawah teridentifikasi dan kita tindaklanjuti,” lanjutnya.
Sugiharto menambahkan, pada tahun ini sebanyak 209 rumah warga yang sudah terverifikasi dan tervalidasi untuk dilakukan bedah rumah. Pihaknya juga akan melakukan identifikasi dan perkembangan lagi untuk menambah jumlah dari program tersebut.
“Saat ini anggarannya Rp9 Miliar dan tetap kita identifikasi kalau data lengkap besarannya kita cek ulang dan kita koordinasikan dengan teman-teman yang survei di lapangan,” tuturnya.
Sugiharto menjelaskan, verifikasi nanti akan dilakukan oleh surveyor yang merupakan arsitektur, dan ahli teknik sipil. Secara umum, syarat rumah untuk dibedah adalah antara lain tidak adanya ventilasi, jendela, dinding yang masih bilik, dan sebagainya.
“Untuk saat ini, sudah terverifikasi 209 rumah yang tersebar dari 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan yang ada di Kota Tangerang. Itu semua variatif tergantung dari basic data yang ada dari aplikasi SiData,” ucapnya.
“Saya harap masyarakat Kota Tangerang dapat hidup lebih sehat, dengan kondisi rumah yang lebih layak, yang rumahnya tadi belum ada jendela, sirkulasi udara dan lantai yang belum dikasih keramik, sekarang sudah jadi lebih baik dan layak huni,” pungkasnya.(ADV)