TANGSEL (VivaBanten.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) menjelang musim penghujan. Hingga 22 Agustus 2025, tercatat 487 kasus DBD di wilayah Tangsel tanpa ada laporan kematian.
“Jumlah ini relatif menurun dibandingkan 2024 yang mencatat 754 kasus sepanjang tahun, juga tanpa kematian. Namun tren biasanya meningkat pada Oktober hingga Mei,” kata Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendallin Mahdaniar, dalam keterangan tertulis, Minggu, 24 Agustus 2025.
Untuk mengendalikan penularan, Dinkes menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus—menguras, menutup, mendaur ulang—ditambah program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Fogging juga dilakukan di titik-titik yang ditemukan penularan.
“Pemutusan rantai DBD perlu kolaborasi semua pihak. Cara paling sederhana bisa dimulai dari rumah, seperti rutin menguras, mendaur ulang, menghindari gigitan nyamuk, dan aktif menjadi jumantik di lingkungan masing-masing,” ujar Allin.
Dinkes mencatat, Kecamatan Pondok Aren menjadi wilayah dengan kasus tertinggi tahun ini, yakni 112 kasus. Sedangkan Kecamatan Setu paling rendah dengan 41 kasus. Pada level kelurahan, kasus tertinggi tercatat di Serua Indah, Pondok Pucung, dan Kedaung dengan masing-masing 20 kasus. Adapun kelurahan terendah di antaranya Buaran, Lengkong Gudang Timur, Ciputat, dan Setu (2 kasus), Paku Alam (1 kasus), serta Pakulonan tanpa kasus.(fer/joe)