KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Kota Tangerang memiliki tradisi khas dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yakni kirab perahu atau arak-arakan perahu yang digelar turun-temurun oleh masyarakat Kampung Kali Pasir.
Sejarawan Tangerang, Mushab Abdu Asy Syahid, mencatat tradisi ini sudah berlangsung sejak 1939. Hal itu dibuktikan lewat arsip masyarakat yang menampilkan dokumentasi perahu berhias meriah diarak mengelilingi kampung, pasar, hingga gang-gang di bantaran Sungai Cisadane.
“Kirab perahu ini lahir dari proses asimilasi dan adopsi kebudayaan setempat. Ia menjadi bentuk syukur masyarakat menyambut bulan Maulid, lengkap dengan sedekah yang dibagikan kepada warga,” tulis Mushab dalam Buletin Cagar Budaya Vol. IX, No. 1, 2022.
BACA JUGA Wakil Walikota Tangsel Ajak Warga Teladani Akhlak Rasulullah
Rangkaian kirab perahu biasanya dibalut dengan nuansa Islami, mulai dari pembacaan selawat, barzanji, hingga syair Maulid dari Kitab Syaraful Anam yang dilantunkan ulama lokal di hadapan ratusan warga.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menegaskan Pemkot berkomitmen menjaga keberlangsungan tradisi ini setiap awal Rabiul Awal. Menurutnya, kirab perahu bukan hanya tradisi religi, tetapi juga simbol akulturasi budaya yang sarat nilai toleransi dan harmoni sosial.
“Tradisi ini bahkan sudah kami usulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kota Tangerang,” ujar Boyke, Rabu (3/9/2025).
Tahun ini, kirab perahu kembali digelar dengan melibatkan ribuan peserta. Perahu akan diarak dari Masjid Raya Al-A’zhom menuju Masjid Jami Al-Ittihad di kawasan Pasar Lama, sekaligus menghadirkan 1.447 porsi nasi kebuli gratis untuk masyarakat.(man/joe)










