KAB. TANGERANG (VivaBanten.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan empat program kesehatan prioritas daerah. Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Program Kesehatan Prioritas Kabupaten Tangerang di Lemo Hotel, Selasa (21/10/2025).
Dalam arahannya, Soma mengatakan empat program tersebut meliputi percepatan eliminasi penyakit kusta dan tuberkulosis (TBC), penurunan angka kematian ibu dan bayi, pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), serta percepatan penurunan stunting.
“Program kesehatan prioritas ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Tangerang,” ujar Soma.
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, keberhasilan program tersebut tidak bisa hanya mengandalkan tenaga medis, tetapi juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.
“Keberhasilan program kesehatan ini bergantung pada kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri,” kata dia.
Soma juga mengajak seluruh pemangku kepentingan menjadikan rapat koordinasi tersebut sebagai momentum memperkuat komitmen bersama dalam menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai upaya memperkuat sinergi demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang sehat dan berdaya saing,” ujarnya.
Selain itu, Soma meminta dinas dan instansi terkait lebih aktif memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama dalam pembekalan dan pelatihan penanganan kegawatdaruratan.
“Teman-teman Puskesmas dan Dinas Kesehatan harus lebih sering memberikan pelatihan pertolongan pertama, terutama bagi kelompok rentan dan penderita penyakit kambuhan,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun jejaring komunikasi yang efektif sebagai sarana koordinasi, konsultasi, dan penyebaran informasi di bidang kesehatan.
“Jejaring komunikasi bisa dimanfaatkan untuk saling berkonsultasi dan berkoordinasi. Dengan begitu, masyarakat tidak kebingungan saat menghadapi kasus atau kejadian mendesak, dan penanganannya bisa dilakukan lebih cepat,” tutur Soma.(man/joe)