Komisi II DPRD Kawal Persiapan SPMB dan Program Sekolah Swasta Gratis

Komisi II DPRD Kawal Persiapan SPMB dan Program Sekolah Swasta Gratis

KOTA TANGERANG (VivaBanten.com) – Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang, Syamsuri, mendukung penuh langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam mempersiapkan sistem penerimaan peserta didik baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Menurut Syamsuri, penerapan sistem daring dalam SPMB tahun ini perlu direspons positif oleh masyarakat. Ia pun mengimbau agar warga mengikuti seluruh prosedur dan alur yang telah disusun pemerintah demi kelancaran proses penerimaan siswa.

Bacaan Lainnya

“Oleh karena itu, kesiapan masyarakat mengikuti SPMB ini akan memudahkan mereka juga dalam mempersiapkan anak-anaknya untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik,” ujar Syamsuri, Senin (21/4/2025).

Lebih lanjut, Syamsuri menyampaikan bahwa Komisi II DPRD Kota Tangerang telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait persiapan SPMB. Pihaknya juga berencana mengundang Dinas Pendidikan untuk rapat dengar pendapat guna mendapatkan pemaparan lebih rinci.

“Kami berencana memanggil Dinas Pendidikan untuk mendengarkan secara detail mengenai teknis dan pelaksanaan SPMB tahun ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Syamsuri juga menyinggung soal program sekolah swasta gratis. Menurutnya, keterbatasan daya tampung di sekolah negeri membuat kerja sama dengan sekolah swasta menjadi alternatif solusi.

“Dengan tidak mencukupinya jumlah sekolah negeri, menggandeng sekolah swasta menjadi pilihan untuk mengurangi masalah daya tampung,” jelas legislator dari Fraksi PKS ini.

Namun demikian, ia menegaskan perlunya evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut. Syamsuri menyoroti adanya dinamika di mana beberapa sekolah swasta keluar dan kembali ingin bergabung dalam program.

“Kita harus selektif. Kalau sudah keluar dari program lalu ingin masuk lagi, kita batasi, karena masih banyak siswa lain yang menunggu. Ini agar siswa yang tidak tertampung di negeri tetap bisa bersekolah di swasta dengan dukungan dana APBD,” tegasnya.

Syamsuri juga menilai, meskipun ada kekurangan, program sekolah swasta gratis cukup efektif dalam membantu pemerataan akses pendidikan.

“Apalagi yang bergabung dalam program ini kebanyakan sekolah-sekolah yang biaya operasionalnya relatif rendah, sehingga program ini bisa berjalan cukup efektif,” pungkasnya.(ADV)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *