Program WMK: Prodi Manajemen UMN Mendapat Dana Hibah 2M


Notice: Trying to get property 'post_excerpt' of non-object in /home/vivabant/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

TANGERANG, (VIVABANTEN.COM) – Tim Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berhasil mendapatkan dana hibah sebesar 2 Miliar Rupiah, untuk pelaksanaan program Wirausaha Merdeka (WMK) Kemendikbud Ristek. Program UMN ini mengenai “Penciptaan Digitalisasi Inovasi Kewirausahaan melalui Action Based Entrepreneurial Education Approach untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”. Pengumuman proyek ini diumumkan pada hari Rabu (14/6/2023).

WMK adalah bagian dari program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan, melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Bacaan Lainnya

Ketua Pelaksana Program WMK 2023 UMN Dr. Hendy Tannady menjelaskan, pada WMK jilid kedua tahun 2023 UMN untuk pertama kalinya berhasil menjadi Perguruan Tinggi Pelaksana WMK dari 34 Perguruan Tinggi yang terpilih. Serta menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta di LLDikti wilayah 3.

“Menurut tim asesor, apa yang UMN tawarkan di proposal itu kompleksitas dari kegiatannya dapat, melibatkan UKM yang mumpuni, materi ajar yang bagus, dan diisi tim pengajar yang sangat kompeten. Tim pengajar merupakan kombinasi dari akademisi, praktisi dan pemilik bisnis, ada 24 orang mereka punya kompetensi dan pengalaman yang sangat baik untuk diberikan pada peserta program WMK,” jelas Hendy.

Program WMK ini berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi Pelaksana Program untuk mengembangkan pembelajaran wirausaha yang mampu mengasah jiwa kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa.

Dengan tujuan untuk memantik minat dan semangat dalam berwirausaha, menanamkan mindset dan kompetensi dasar di bidang kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha, meningkatkan kemampuan daya kerja, membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas mahasiswa sebagai lulusan perguruan tinggi.

Program yang diajukan oleh UMN, sebanyak 300 mahasiswa yang terdiri dari estimasi 180 peserta mahasiswa dari UMN dan 120 peserta mahasiswa dari kampus mitra UMN dari Jakarta dan Banten. Peserta akan dididik dan dibimbing oleh Tim Pengajar UMN dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Tim pelaksana dari UMN terdiri dari Prodi Manajemen, Prodi Magister Manajemen Teknologi, Skystar, Biro Keuangan, dan Biro Informasi Akademik (BIA). Konsep WMK dari UMN, yaitu mahasiswa belajar dari UKM dengan 4 minggu pertama perkuliahan, 8 minggu magang di UMKM, 4 minggu finalisasi laporan feasibility study, dan demo day produk.

“Jadi setiap kampus yang menjadi tim pelaksana program memiliki konten yang bisa saja berbeda-beda. WMK di UMN, kami fokus pada pembahasan fundamental tentang kewirausahaan selama 4 minggu pertama sebagai bekal dasar sebelum peserta diterima di UKM selama 8 minggu setelahnya. Mengenai pertemuan, untuk 1 sampai 4 akan dilaksanakan secara onsite dan pertemuan 5 sampai selesai dilaksanakan secara online,” ungkap Hendy.

Proyek ini sudah berjalan sejak hari Senin (12/6/2023) dan tim sudah mulai bergerak membuat modul, flyer dan media promosi ke mahasiswa, kampus mitra, dan Dikti. Karena akan dikumpulkan kembali untuk mempresentasikan perkembangan proyek ini. Lalu akan berakhir di bulan Desember 2023 dengan Demo Day usaha mahasiswa .

Terdapat 5 kategori ketentuan untuk jenis bisnis mahasiswa dan bidang UKM dalam program WMK ini, yaitu:
1. Makanan dan Minuman
2. Fashion
3. Industri Kreatif (agensi, fotografi)
4. Produk Kriya (sepatu rajut, aksesoris, dan lain-lain)
5. Teknologi dan Digital (e-commerce, website, application, dan artificial intelligence)

Hendy berharap dengan adanya program WMK ini, mahasiswa mampu mendapatkan pengetahuan baru tentang bisnis dari UKM dan bisa mencapai luaran yang sudah dijanjikan. Sehingga seluruh kelompok mahasiswa yang membuat bisnis memiliki feasibility study yang bagus dan bisa sampai ke prototype yang akan dipresentasikan di akhir program. (rls/joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *