Walikota Serang Yakin Status Stunting Terselesaikan


Notice: Trying to get property 'post_excerpt' of non-object in /home/vivabant/public_html/wp-content/themes/bloggingpro/template-parts/content-single.php on line 81

VIVABANTEN.COM, (KOTA SERANG) – Walikota Serang, Syafrudin menghadiri acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI), yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertempat di Hotel Horrison Ultima Ratu, Senin (07/03/2022).

Acara tersebut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kemenko PMK Agus Suprapto, Deputi KBKR BKKBN, Eni Gustina, Wakil Bupati Pandenglang Tanto Warsono Arban, serta Para OPD terkait.

Bacaan Lainnya

Diketahui, Banten merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di tanah air di 2022 ini. Berdasar Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 terdapat beberapa daerah perkotaan di Banten yang tergolong dalam zona stunting “kuning” dan “hijau”. Diantaranya Kota Serang dan Kota Cilegon di kategori kuning serta Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang di kategori hijau.

Salah satu kabupaten di Banten berkategori “merah” yakni Pandeglang karena prevalensinya diatas 30 persen. Bahkan Pandeglang dengan prevalensinya yang 37,8 persen menduduki posisi nomor 26 dari 246 Kabupaten/Kota di 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi

Lima Kabupaten dan Kota yang berstatus “kuning” dengan prevalensi 20 hingga 30 persen, diantaranya Lebak, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon.

Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, terkait tentang stunting walaupun Kota Serang memiliki angka terkecil di Provinsi banten Pemerintah Kota Serang berkomitmen untuk menyelesaikan Stunting yang ada di Kota Serang.

Syafrudin menambahkan, bahwa Stunting terbanyak di Kota Serang itu adanya di Kilasah Kecamatan Kasemen.

“Saya berharap Stunting di Kota Serang segera terselasaikan supaya Status menjadi “biru”, tukasnya.(*/joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *