Indonesian Chef Association Rayakan Ulang Tahun Ke -16 Bersama UMN

TANGERANG, (VIVABANTEN.COM) – Indonesian Chef Association (ICA) merayakan ulang tahun ke-16 sekaligus Indonesian Chef Day bersama program studi Perhotelan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Mengusung tema “16 Tahun Menjaga Komitmen ‘Bersatu’”, serta mengadakan Cooking Demo 1.600 tusuk sate dengan 16 bumbu Nusantara oleh celebrity chef ICA. Kegiatan ini diadakan di Lobby D gedung PK. Ojong – Jakob Oetama Tower UMN, pada Rabu (25/1/23).

Bacaan Lainnya

ICA merupakan sebuah organisasi non-profit yang didirikan untuk mewadahi para profesional dan entrepreneur di bidang kuliner. Organisasi yang berdiri pada 25 Januari 2007 di Bandung ini mulanya dihadiri oleh sekitar 300 chef dari masing-masing perwakilan dari 16 provinsi saat itu dan terus berkembang hingga saat ini.

Visi dan Misi yang dimiliki ICA yaitu ingin diwujudkan dari terbentuknya organisasi ini, yaitu untuk mempromosikan kuliner Indonesia yang beragam dan unik, serta memberikan bimbingan dalam peningkatan standar kompetensi para profesionalnya.

Tema yang diangkat tahun ini, bertujuan untuk mengingatkan kepada seluruh anggota ICA untuk selalu bersinergi dalam menjaga komitmen dalam menjalankan asosiasi agar dapat bergerak lebih maju dan memberikan manfaat kepada lebih banyak orang.

Dr. Ninok Leksono selaku Rektor UMN juga turut menyambut kedatangan tamu spesial kali ini.

“Bapak dan Ibu yang hadir hari ini bisa dibilang lain daripada tamu biasanya, biasanya kami dikunjungi oleh ahli multimedia, ataupun ahli bisnis, tetapi hari ini yang datang adalah chef-chef kondang ahli masak terbaik. Saya jadi tidak sabar untuk mendengar cerita menarik para chef dan mencoba sate yang akan dimasak hari ini,” ujarnya.

Prodi Perhotelan UMN turut melibatkan mahasiswanya dalam perayaan ini, sehingga mereka bisa langsung ikut serta dalam kegiatan bersama praktisi profesional di bidang kuliner.

Oqke Prawira, selaku Kaprodi Perhotelan UMN berharap dengan adanya acara ini, Program Studi Perhotelan dapat meningkatkan kerjasama dengan praktisi industri sehingga meningkatkan kualitas mahasiswa serta lulusan dari program studi Perhotelan.

Acara seremonial ini dihadiri oleh sekitar 200 chef profesional, mahasiswa, dan pelajar. Selain itu, terdapat bintang tamu yang merupakan Celebrity Chef sekaligus anggota dari ICA, seperti Chef Santo, Chef Yongki, Chef Axhiang, Chef Chandra, Chef Sisca Soewitomo, Chef Rieta Amalia, dan lainnya.

Perayaan HUT ICA ini dilakukan dengan mengadakan Sate Cooking Demo by Celebrity Chef dan terdapat pula Culinary Talkshow yang akan dibawakan langsung oleh bintang tamu yang hadir.

“Banyak kegiatan yang dilakukan ICA selama ini, tapi acara masak sate 1.600 tusuk hari ini khusus merayakan anniversary ICA yang ke-16, kita bersyukur masih solid, masih bisa bareng-bareng antar chef di Indonesia” kata Chef Chandra saat ditanya mengenai kegiatan.

President ICA Chef Susanto, menjelaskan UMN dipilih sebagai tempat perayaan ulang tahun ICA karena kampus yang futuristik dan ada prodi perhotelan. Tidak hanya memasak saja, ICA juga berusaha untuk membangun generasi muda agar mereka menjadi chef profesional tentunya dengan kerja sama dengan kampus dan sekolah perhotelan jurusan boga.

“Pertama menjadi chef bukan teori saja tapi belajar praktek, chef itu sama dengan pilot ditentukan jam terbang. Jadi semakin banyak jam terbangnya maka semakin profesional. Kedua jangan malu bertanya ke chef-chef senior, kami di ICA ini selalu terbuka untuk mahasiswa untuk berbagi ilmu,” ungkap Susanto.

Chef Susanto berharap, UMN nantinya menjadi salah satu pionir perguruan tinggi yang maju di dalam kulinernya dan ICA dapat terus melestarikan dan menduniakan masakan Indonesia.

Lebih lanjut Chef Chandra dan juga Chef Axhiang mengungkapkan bahwa, UMN merupakan permulaan dalam pencetak professional baru dibidang kuliner yang akan melanjutkan ICA di masa yang akan datang.

Begitu pula dengan Chef Sisca berharap untuk ICA, kedepannya semakin banyak anggota dan bisa berbagi ilmu. Karena setiap chef memiliki kepandaian masing-masing disitu kita saling belajar.

“Karena tidak ada yang jago semuanya, ada ciri khas masing-masing. Tidak usah khawatir yang penting hati kita, nikmatilah dengan penuh rasa cinta juga pada saat kau melangkah ke dapur dengan rasa cinta karena untuk memasak orang yang kau cintai. Semua yang tercinta menjadi sajian istimewa, selalu tiga buat saya bahan mudah didapat, mudah membuatnya, dan dengan penampilan yang menggoda selera,” tutupnya.(man/joe)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *